Senin, 26 Mei 2014

Seks Education For The Kiddos

Sumber dari sini

Melihat dan mendengar berita-berita akhir-akhir ini sungguh menyesakkan dada dan membuat saya waspada. Semoga tidak sampai parno mengawasi anak-anak :#. Kewaspadaan saya ini bukan tanpa alasan. Di sekitar rumah saya ada 3 orang yang saya identifikasi "kurang genep", maaf. Setelah mendapat beberapa info How to educate your kid about sex dari dunia maya, akhirnya saya membuka dialog dengan kedua anak saya.


Sebelumnya saya juga pernah memberitahukan batas aurat mereka tapi tidak dalam momen khusus. Saya ambil momen-momen waktu memandikan mereka atau pada saat mengganti pakaian mereka. Kali ini, saya mau mengambil waktu khusus tuk berbicara masalah tersebut. Saya pilih sebelum mendongeng mengantarkan mereka tidur. Saya mau membicarakan The Underwear Rule dan 4 zona pribadi.



"Mau di ceritain apa nih?," tanya saya seperti biasa. Ketika Athaya sedang berpikir :f, saya berkata "Eh, sebelum di ceritain, Ummi mau ngomong sesuatu dulu ya?" Athaya menjawab "Sesuatu apa Ummi?" Akhtarpun ikut menyimak. "Begini, Ummi mau kasih tau 4 zona pribadi... Mau tau nggak?" Athaya hanya mengangguk. "Jadi kita punya 4 zona pribadi yang tidak boleh dipegang orang lain." "Zona itu apa Ummi?" tanya Thaya. "Zona itu daerah. Jadi, 4 zona itu mulut, dada, pipis, dan pantat." (Saya menggunakan bahasa yang mereka pahami)


"Daerah itu tidak boleh dipegang orang lain :o. Yang boleh pegang cuma ummi, abi, dan dokter. Kan kalau ummi mandiin mbak atau adek, ummi perlu pegang tuk membersihkan." Saya berhenti tuk melihat ekspresi mereka. Nothing happened. Saya lanjutkan "Mbak sama adek tidak boleh pegang mulut, dada, pipis, dan pantat teman mbak juga. Jadi, sama-sama tidak boleh saling memegang ya...". "Iya ummi, dah tau. Kan ummi dah pernah bilang," kata thaya. O iya, saya sudah pernah menyampaikan the underwear rule beberapa hari yang lalu.


Sumber dari sini

Saya menceritakan the underware rule pada thaya sambil memakaikan baju setelah mandi sore. "Nak, kenapa kita harus pakai kaos dalam dan celana dalam?" tanya saya. Karena thaya hanya diam maka saya lanjutkan "Untuk menutupi aurat kita. Orang lain tidak boleh pegang yang ada di dalam kaos dalam dan celana dalam ini. Ok Nak?" memastikan athaya sudah mengerti. "Iya ummi" jawabnya.


Lega saya sudah menyampaikan hal-hal sensitif seperti ini. Sekarang saya sudah agak pede, nggak bingung lagi bagaimana cara menyampaikannya. Dulu, waktu athaya berumur kurang lebih 4 tahunan, Athaya tiba-tiba pernah bertanya "Ummi, aku dulu di perut ummi ya?" "Iya" jawab saya. "Keluarnya lewat mana?" tanyanya lagi. Saya agak terkejut dan segera berpikir bagaimana menjawabnya. "Ya dari pipis" kata saya dengan intonasi suara sesantai mungkin. "Yah... emang aku air" jawabnya sambil berlalu. Uff, lega sekaligus geli saya. Saya simpulkan, thaya tidak menganggap jawaban saya adalah jawaban sebenarnya. Dia menggangap yang keluar dari "situ" hanya air (baca: air seni).


Just Say No
Sumber dari sini 

Kembali ke waktu saya sudah selesai membicarakan 4 zona pribadi. "Nah, sekarang bagaimana kalau ada orang lain yang memaksa tetap memegang bagian-bagian itu?" tanya saya. Kedua krucils saya tidak memberikan jawaban. "Harus menolak, bilang TIDAK dengan berteriak. Kalau masih memaksa juga, gigit tangannya, tendang kakinya, pokoknya mbak atau adek harus melawan". Athaya sepertinya sudah mengerti dan tidak mau membahasnya lagi. Akhtar dengan lantang bilang "Gigit, gigit ya Ummi".


Setelah beberapa saat, athaya bertanya "Ummi aku punya 5 pertanyaan." Eits, agak kaget juga saya. Banyak juga 5 pertanyaan. "Pertanyaan apa? Tanya aja," jawabku. "Pertanyaan bahasa Indonesia ya." kata thaya. Lho kok bahasa Indonesia? batin saya. Yo wes lah, pindah topik tanpa ancang-ancang ya kaya begini ini :)


GIVE AWAY 10 HARI

6 komentar:

Ila Rizky mengatakan...

paling susah membuat anak berani bilang tidak untuk hal2 tertentu. harus mulai dibiasakan ya, mak.

Unknown mengatakan...

Betul mbak Ila,.. Tanamkan ke anak kalau dia mempunyai hak untuk menolak dan berkata TIDAK

Lidya Fitrian mengatakan...

sex education harus dikenalkan sejak dini ke anak-anak ya mbak

Unknown mengatakan...

Iya mak Lidya... tuk bekal mereka menjaga diri ;)

Anonim mengatakan...

Apalagi sekarang lagi menjamur berita pelecehan kepada anak, bikin serem ya Mak.. paling gak mereka sudah bisa mengetahui batas2 yang memang private, jadi tidak bisa sembarang dipegang orang, nice post Mak :)

Unknown mengatakan...

Betul mak Wening.. terimakasih ;)

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca,... please give your comment here ;)