Rabu, 18 Januari 2017

Ummi Nggak Boleh Tua

Akhtar: "Ummi nggak boleh tua ya..."

Saya   : "Emang kenapa? :f"

Akhtar: "Nanti kalau tua, ummi meninggal"

Saya   :  Oooo... :( #mak nyeeees di hati. *Tarik nafas... "Setiap orang itu pasti meninggal dek. Tidak harus tua untuk meninggal. Kemarin, temen abi belum tua juga meninggal. Om budi meninggal. Eyang anik meninggal. Anak bayi juga ada yang meninggal"

Akhtar: "Semua orang meninggal?"

Saya   : "Iya"

Akhtar: "Masa semua meninggal, nanti siapa yang tinggal disini :t?"

Saya   :  "Ya nggak ada. Dunia ini juga akan nggak ada. Kiamat. Dah pernah ummi ceritain kan?"

Akhtar: "Pokoknya ummi nggak boleh tua"

Saya   : "Baiklah...." *kalau sudah keluar pokoknya, mengalah dulu deh saya :)


Dialog pendek itu terjadi saat saya menggantikan akhtar baju tidur. Tetiba saja akhtar bilang saya nggak boleh tua sambil ngelus-ngelus pipi saya. Apa mungkin karena melihat sudah ada kerutan di muka saya ya :#? Jadi mau ngaca. Kok jadi belok bahasan :v?.




Ehmm sebenarnya percakapan singkat itu dalam sekali maknanya bagi saya. Bukan hanya penjelasan untuk akhtar tapi juga pengingat bagi saya tentang kematian. Beberapa orang dekat sudah mendahului. Sampai sekarang saya belum sepenuhnya percaya kalau mereka sudah meninggal. Betapa kematian itu sesuatu yang tidak bisa disangka ya... Seorang teman yang suaminya meninggal mendadak mengatakan pada saya masih belum percaya suaminya sudah berpulang, masih lemas sampai ke tulang katanya kalau memikirkan almarhum :(.


Beberapa bulan yang lalu, saya pernah merasa kematian sangaaat dekat. Tidak, saya sedang tidak dalam keadaan sakit. Saya sehat wal'afiat, ingusan aja nggak :o. Tapi, entah kenapa, saya merasa kematian itu sangat dekat. Teman saya bilang, keimanan saya sedang tinggi. Apa iya? entahlah :#.. namanya iman memang turun naik- pasang surut kan ya?


Seorang ustadzah pemilik sebuah pesantren pernah memberi nasihat. Lakukan hal baik setiap saat karena kita tidak pernah tau kapan kematian tiba. Tilawah, menghafal, dzikir. Duuh, muleeees :v. Apa bekal saya nanti? Kalau mau piknik, enak bekalnya keliatan. Bisa dipastikan cukup atau tidaknya. Kalau bekal pulang ke akhirat, abstrak abizzz!!!. 


Apa iya, bilangan rakaat yang sudah saya dirikan benar-benar diterima? Apa iya, zakat yang dari kecil ditunaikan orangtua sampai bisa bayar sendiri bisa diterima? Apakah juz demi juz yang saya baca diterima oleh Nya? Apakah berkali-kali Ramadhan dan waktu-waktu shaum sunnah saya mampu membawa saya ke surgaNya? Ya Robb... astaghfirulloh...:y


Sesungguhnya semua ibadah yang saya jalankan belum pantas mendapat surgaNya... tapi sama seperti Pasha UNGU pernah bilang, saya juga tak sanggup ke nerakaNya... Tapi, nggak boleh putus asa, Allah kan Maha Penyayang, Maha Penerima Taubat, Maha Pengasih. Mohonlah ridhoNya, mintalah surgaNya, karena hanya ridho Nya lah yang dapat membawa kita ke surgaNya. Ples, hayuklah berubah. Optimalkan segala yang kita punya dan lakukan hanya berharap ridhoNya. Pokoknya do only the good ones :d

  • Kerja? Bismillah dulu. Sambil kerja, perbanyak istighfar. 
  • Di rumah? lakukan semua dengan ikhlas, no ngeluh ngeluh, stop complaining, sambil istighfar. Nyapu sambil bersenandung dzikir enak lho... Subhanalloh... Walhamdulillah... Walaa Ilaahaillallah Wallahu Akbar... :k 
  • Masak? sambil dzikir and mengulang hafalan pasti bikin makanannya sedap luar biasa. 
  • Nonton TV? wah :# kalau ini bisa lupa akhirat. Lebih baik, matiin aja TV nya. Ganti menghafal qur'an aja deh. Kalaupun nonton TV, carilah yang menuntun. Kajian, ceramah, kisah islami. 
  • Gadget? Whatsapp, BBM, Line, FB, IG, dan banyak lagi itu, seperlunya aja tuk urusan dunia. Ga usah tiap bunyi dilirik. Kalau whatsapp, saya bedakan ring tone grup and personal. Jadi biasanya saya baca yang personal aja. Tapi bukan berarti yang di grup saya nggak baca dan terlibat ya... cuma ya itu tadi, prioritas dan seperlunya aja. Ga online teruuus :o. Silahturahmi kan juga baik dan perlu ya... Pengoptimalan gadget juga bisa dilakukan tuk cari ilmu. Ikuti grup kajian, grup membaca qur'an (ada ODOJ: One Day One Juz, ODALF: One Day Half Juz, sampai tuk anak-anak ada ODOL: One Day One Lembar), grup parenting, de el el.
  • Blogging? ya, nulis yang bener... yang bisa bermanfaat buat yang lain

Itu beberapa point yang bisa kita lakukan dalam rangka menuju kematian dengan do only the good ones. Ada yang mau menambahkan? Silahkan lho...  ples jangan lupa selalu berdo'a :y diberikan husnul khotimah, ditetapkan selalu dalam kebaikan karena sekali lagi, sesungguhnya hari demi hari kita berjalan menuju kematian.


#Self Reminder

  With Love :L
      -Indah-



0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca,... please give your comment here ;)