Senin, 07 Juli 2014

Tarawih: Dulu dan Kini

Alhamdulillah,.. hari ini sudah 8 malam kita bertarawih ya. Ada pengalaman unik kah? Saya ada nih... Nggak unik sih tepatnya mengganggu!! :v.


SHAF
Shaf adalah barisan kaum muslimin dalam sholat berjamaah. Salah satu kesempurnaan sholat berjamaah tergantung pada kesempurnaan shaf sholatnya. Rosulullah sangat menganjurkan serta menjaga kerapian dan kesempurnaan shaf. Beliau bahkan tidak akan memulai sholat jika shaf belum rapi.


Dalam sebuah hadits, Rosulullah bersabda: 
"Luruskanlah shaf-shaf mu dan sejajarkanlah bahu-bahu kamu, 
bersikap lemah lembutlah terhadap tangan-tangan saudaramu, 
serta rapatkanlah celah-celah yang kosong, 
karena sesungguhnya syaitan menyusup di antara kamu 
seperti seekor anak kambing kecil" 
(HR. Ahmad dan Thabrani)


credit

credit

Dari hadits di atas, sangat nyata kita dianjurkan untuk merapatkan bahu dan menutup celah-celah yang kosong. Kelurusan shaf juga perlu dijaga. Jangan hanya lurus di rakaat pertama tetapi tidak lurus lagi di rakaat kedua dan selanjutnya. Agar shaf tersusun rapi, para ulama mengajarkan dengan membuka kaki sejajar bahu sehingga bahu-bahu juga akan merapat dengan tiada celah yang kosong. 


Pengalaman saya beberapa tahun belakangan ini, para ibu dan para abegeh sangat sulit di atur dalam hal merapatkan shaf. Ketika memasuki masjid, mereka bersegera mencari posisi favorit. Di dekat jendela, di bawah kipas angin, di depan tiang atau di dekat pintu keluar. Tidak peduli apakah barisan shaf di depannya masih kosong. Mereka beranggapan toh masih ada yang belum datang, biar mereka yang mengisi kekosongan tersebut. Kenyataannya, pada beberapa kesempatan, tidak ada lagi jamaah yang datang. Jadi, kosong dong? Yap! dan tahukah anda?, mereka tetap enggan bergeser :o, they stay on their favorite spot.


Diberitahu saja dong, nggak perlu ribut, dongkol, sampai curhat di Blog?. UDAH KELES!! sampe mungkin stempel paling pas untuk saya adalah mak-mak cerewet bin bawel :(. Saya menyerah lah kalo dah di bawelin pun mereka masih begitu. Lah masak mo saya seret? Nggak kuat juga!!


Lepas dari masalah tempat favorit, saya punya kegelisahan yang lain. Sajadah. Ya, sajadah ternyata bisa membawa masalah. Tau kan kalau sajadah model sekarang lebih lebar dan besar dibandingkan sajadah jaman dulu. Nah, mereka tidak mau bergeser melewati sajadah lebar mereka. Sehingga banyak celah kosong yang terbentuk. Pengalaman saya, dua sajadah lebar bisa dipakai tiga orang sehingga tidak akan ada celah kosong yang terbentuk. Pernah saya mendekat ke seorang ibu dengan sajadah lebar. Eh, dia malah kurang suka. Dikira saya mau numpang. Padahal saya bawa sajadah juga lho. Hadeuh,... :v tobat dah.


Kejadian seperti ini sepertinya tidak terjadi di shaf laki-laki. Jamaah laki-laki pasti langsung merapat dan jarang yang bawa sajadah. Kaumku, kaumku, kok ya kalian susah di atur seeeh! :f


Taukah ibu-ibu dan adek-adek sayang :L .... sangat penting untuk menjaga shaf sholat tidak terputus. Disunahkan bagi kita untuk bergeser untuk merapatkan shaf yang renggang. Bergeser merapat adalah bergeser ke arah imam. Orang yang menutup celah saat sholat berjamaah akan di beri pahala dan diberi rahmat Alloh. Ada haditsnya lho:

"Barangsiapa mengisi celah dalam shaf sholat berjamaah,
maka diampuni Alloh dosa-dosanya"
(HR. Al Bazar, Hasan Shohih, Majmu' Azzawaid,
jilid II, halaman 251)


"Barangsiapa menyambung shaf
maka Alloh akan menyambung hubungan kasih sayang kepadanya
dan barangsiapa memutuskan shaf,
maka Alloh akan memutuskan hubungan dengannya"
(HR. Abu Dawud)


Bahkan, ketika seorang jamaah batal wudhu dan sholatnya karena berhadas kecil, disunahkan untuk tetap duduk diam di tempatnya dan tidak menerjang shaf-shaf lainnya. Setelah sholat berjamaah selesai, jamaah tersebut bisa mengulangi sholatnya dan tetap mendapat pahala 27 derajat karena dianggap tetap mengerjakan sholat berjamaah. Nikmat mana lagi yang akan kau dustakan? 


Jadi, mari bershaf dengan rapat, tanpa celah kosong, dan lurus yuk!!!


Hand Phone (Hp)
Dulu, waktu saya kecil, tarawih selalu ramai dengan anak-anak kecil yang berlarian dengan suara berisik di teras masjid #BukanSayaLho. Sekarang, anak-anak kecil masih ramai di teras masjid ples para abegeh ramai berbisik di dalam masjid. Saya perhatikan, para abegeh ini punya alasan kuat memilih posisi dibelakang atau di dekat pintu keluar. Mereka harus tetap up date status dan up date komentar di media sosial. Hp selalu di jangkauan. 


Credit

Apa sih urgent nya pasang status dan memberi komentar di status teman :f?. Bahkan saya pernah melihat orang yang sempat-sempatnya chating via whatsapp pada jeda antara sholat tarawih. Harus sekarang ya? harus di saat kalian sholat tarawih? tidak bisa di tunda sampai 11 atau 23 rakaat mu sempurna? #NggakBisaKomenLagi


Itu pengalaman saya tentang tarawih: dulu dan kini. Dengan cinta, bermaksud tuk berbagi dan menyeru. Semoga nanti, di masa-masa yang akan datang, pemahaman dan kesadaran para jamaah akan lebih baik sehingga kesempurnaan shaf akan tercapai tuk memperoleh kesempurnaan sholat. Amin... :y  


Apa pengalaman anda?


-Sumber Bacaan: http://eko-aw.blogspot.com/2012/06/fiqh-1-bab-shaf-dalam-shalat-berjamaah.html

6 komentar:

Huda mengatakan...

Sama dahh... kegelisahannya.. Kalau punya andil sihh bisa diusulkan untuk membuat stand banner kecil 1,5 meter, kemudian dipasang di masjid, jadinya semua orang yang ke masjid faham betapa pentingnya merapatkan shaf.. Anyway thanks for sharing.. Salam mystupidtheory!

Unknown mengatakan...

Boleh juga tuh idenya Huda!! Thanks ya. Salam ;)

Fasa mengatakan...

Kadang yang bikin masalah sajadahnya lebar-lebar mbak, dan umumnya mereka enggak mau sajadahnya tersenggol sedikit, kadang ketutupan sama sajadah saya saja, sajadah punya saya yang ditimpa balik hihihi...

Unknown mengatakan...

Wkwkwkwk, jangan sampai ada judul sajadah berdarah ya mbak Nunu :)
Sajadah sebaiknya kembali ke desain lama kali ya. Tidak terlalu lebar, yang pas untuk satu orang aja

mutia ohorella mengatakan...

Saya pernah berkumpul dengan jamaah yang tak mau bawa sajadah. Semula heran, tapi saat sholat terlihat, barisan mereka rappiih, rapat, lurus! Dengan bersinggungan kaki/badan kok mengalir tiba-tiba rasa menyatu dan sayang. Mungkin itu yang setan tidak suka! Thanks Mak, postingan penuh manfaat...:)

Unknown mengatakan...

Nah itu mak mutia, kumpulan jamaah yang sudah paham. Memang rasanya beda ya kalau shaf rapih dan lurus. Makasih mak Mutia ;)

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca,... please give your comment here ;)