Dokumen Pribadi |
Kami sedang melakukan photo session tuk buku pernikahan emas. Ini adalah kejadian dimana mbah kakung mencoba membuat mbah putri tersenyum karena dari beberapa foto yang sudah diambil, senyum mbah putri kurang alami. Mungkin karena lelah.
Tapi, hanya mendengar beberapa kalimat saja, mbah putri tidak hanya tersenyum melainkan tertawa sampai terpingkal-pingkal. Kami tidak mengerti apa yang mbah kakung katakan karena mereka berbicara dalam bahasa Belanda, sambil terkadang berbisik lembut. Aih... romantis abiiizzz :L.
Pada tahun perkawinan ke 54 mbah kakung berpulang. Berselang hanya 4 bulan, mbah putri menyusul. 4 bulan kepedihan dimana setiap saat mbah putri berkata "Aku nggak bisa hidup tanpa bapak". Begitu, setiap saat.
Semangat dan keinginan saling membahagiakan adalah pelajaran besar yang bisa saya ambil dari kehidupan cinta mbah kakung dan mbah putri. 50 tahun lebih kebersamaan tanpa pernah ada pertengkaran yang terlihat. Selalu ada genggaman tangan. Selalu ada canda tawa. Selalu saling mencari. Selalu berbagi walau sebuah kue. CINTA yang saya anggap FENOMENAL.
Yap, just give a lot of happiness and see what will happen!!! ;)
Foto ini diikutsertakan dalam lomba blog CIMONERS
6 komentar:
Wih, so sweet banget mbak, sehidup semati ya :) Fotonya lucu banget deh..
Iya mbak, sehidup semati. Foto ini favorit keluarga kami ;)
lucu sekali pasti apa yang di bicarakan ya
Sepertinya sangat lucu mak Lidya. Kami ketularan tertawa karena melihat mereka tertawa tanpa tau apa yang ditertawakan :)
Duhh...pengen yang kayak gituuu...:)
Semoga mak Mutia juga bisa seperti itu, amin... ;)
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca,... please give your comment here ;)