“Ga
pa pa gemuk juga...” itu adalah kalimat yang saya dengar dari suami kurang
lebih 7 tahun lalu, setelah melahirkan
anak pertama. Saya yakin itu hanya untuk menenangkan hati saya sejenak. Pada
waktu itu, saya sering mengeluh tentang berat badan saya yang bertambah 20 kg.
Bukan hal yang mudah bagi saya untuk menurunkan berat badan. Sampai sekarang,
berat badan saya masih berlebih 10 kg dari sebelum menikah :(. Pak suami sih tidak
pernah komplain tentang berat badan saya tapi kok ya ngeliat dia senyum-senyum
kalau saya lagi galau abis ngaca menjadi pertanda kalau ga pa pa gemuk juga tuh
ya untuk sesaat habis melahirkan aja.
Pada umumnya, menjadi gemuk merupakan hal menakutkan bagi wanita. Termasuk saya. Bukan hanya
kurang menarik dari segi penampilan tetapi dari segi kesehatan juga ga baik
kan?. Dari segi kelincahan ngejar absen apalagi!! Absen bisa ketinggalan
semenit dua menit tuh sakitnya di akhir bulan depan *potong tunjangan lagiiii* :v
Setiap
awal tahun baru, saya punya resolusi menurunkan berat badan. Entah sudah masuk
dalam tahun ke berapa daftar resolusi :f. Yang penting usaha kan ya?. Nah, sudah
menjadi tradisi pula setiap awal tahun saya pengumuman ke warga di rumah: “Mulai
besok, ummi mau diet ya. Ummi nggak makan malem!!”. Dan selalu diikuti
cekikikan warga di rumah :). Duh... kok ya pada nggak percaya ya?. Dan memang
ketidakpercayaan mereka itu juga ketidakpercayaan saya karena pasti saya hanya
sanggup paling lama tiga hari tidak makan malam :). Pernah suatu malam, saya tidak
disisakan nasi. Memang niat saya tidak makan malam tapi, jam 11 saya kelaparan.
Tidak ada nasi, akhirnya saya buka lemari makan. Whuaa... saya malah makan mie
instan jumbo :# .
Tapi,
itu dulu!!... Sudah sebulan ini, * jiaah baru banget yak* saya punya pola makan
yang enak tuk dijalankan. Agak berlika-liku sebenernya perjalanan saya mencari pola makan yang sehat dan terutama cocok dengan sifat dan kebutuhan pribadi saya. Saran dari teman saya untuk tidak makan malam menurut
saya berat banget. Suka bikin saya nggak bisa tidur!!. Pola makan ala saya ini
sudah membuat badan sedikit lebih enteng. Jadi begini pola makan saya:
- Sarapan: Buah atau roti. Dulu saya makan berat, porsi penuh
- Makan siang: Bebas
- Makan malam: Bebas tapi porsinya dikurangi
- Makan malam sebelum jam 19.00
- Tidak ngemil mie instan setelah jam 20.00
- Tidak sering ngemil
- Kurangi gorengan
- Kalau lapar di sore hari, ngemil buah
- Rutin puasa senin kamis
Nah
ternyata ada lagi pola makan yang sepertinya lebih baik dibanding pola makan ala saya di
atas. FC alias food combining. Sudah
lama memang saya dengar pola makan ini. Menyehatkan dan menguruskan *kombinasi
yang asyik kan!!*. Sudah lama dengar tetapi belum sepenuhnya saya pelajari dengan
baik. Setelah saya baca beberapa artikel, ternyata tidak terlalu susah lho...
FC
tidak mengenal hitung menghitung kalori *pas untuk saya yang males
ngitang-ngitung sebelum makan* :@. Tidak ada pantangan baik karbohidrat, protein,
maupun lemak karena semua dibutuhkan oleh tubuh *pas juga untuk saya coz I love karbo!!* :@. Yang diperlukan
hanya pengaturan pola makan didasarkan pada kondisi sistem pencernaan kita.
Menurut
teori kerja sistem pencernaan, pagi hari (dari jam 04.00-12.00) adalah proses
pembuangan sehingga pada FC, sarapan cukup buah jangan makan berat :o. Dah sesuai
nih sama yang sudah jalankan sebulan terahir!!. Pukul 12.00-20.00 adalah proses
pencernaan dan pengolahan makanan jadi, it’s
time to eat. Yup, makanlah! :d. Yang ini juga sudah sesuai dengan pola makan
saya. Pukul 20.00-04.00 adalah waktunya penyerapan makanan.
FC
mengenal makanan jenis asam dan makanan jenis basa. Contoh makanan yang
bersifat asam adalah makanan sumber karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan makanan yang bersifat basa adalah sayur dan buah. Makanan yang
bersifat basa adalah makanan yang paling mendekati pH sesuai sistem pencernaan
kita (pH 7,5-7,8). Banyak makan buah dan sayur itu penting!!
Dalam
FC, jenis makanan perlu dikombinasi. Ya namanya juga food combining kan ya? :p Jadi, dalam menu satu kali makan terdapat 1
protein+sayur atau 1 zat pati (karbo)+sayur. Contoh untuk makan siang, kita bisa makan nasi+sayur. Untuk makan malam protein+sayur. Menu tersebut bisa dipertukarkan antara siang dan malam. Sehingga tidak ada menu zat pati dan protein bersamaan dalam satu piring ya... Nggak masalah kok, kalian nggak
akan kekurangan gizi karena semua akan di serap pada pukul 20.00-04.00 bukan
diserap sesaat setelah makan.
Mudah
ya... :c :d Saya yakin bisa dan pasti akan saya coba as soon as possible. Untuk makan siang saya cukup menghilangkan protein dan untuk makan malam saya cukup menghilangkan karbo. Saya mau coba untuk 5 hari FC dan 2 hari di akhir pekan makan bebas. Semoga berhasil, sehingga kesehatan dan berat badan yang ideal bisa saya dapatkan, aamiin... :y *I feel so excited!!*.
Mohon koreksi jika ada pemahaman saya yang salah tentang FC dari pembaca yang sudah berpengalaman ;)
With Love :L
-Indah-
Mohon koreksi jika ada pemahaman saya yang salah tentang FC dari pembaca yang sudah berpengalaman ;)
With Love :L
-Indah-
6 komentar:
Semoga bisa direalisasi a.s.a.p ya, mbak. Ha..ha.... btw buat kombinasinya, yang TERLARANG pati + protein hewani. Jadi kalau mau makan nasi, sayur plus tahu tempe or nabati lainnya, sih monggooo...... asal jangan sebakul diabisin sendiri :D
Terimakasih ya, sudah ramaikan GA ku
SAlam hangat
:)
Aihh... jadi pengen nyoba :) Kalo soal nasi bisa di tahan tuh, tapi kalo gorengaaan? Mana tahaan ??
Makasih penjelasan nya ya mbak widya... jadi tempe or tahu boleh ya ketemu ma karbo di piring. Baiklah... it's so much easier then ;)
Ayo bunda mutia, di coba... mudah ternyata.
Gorengan emang susah ditinggalkan :(
Memang puasa Senin Kamis tetap jadi andalan ya..
Lalu sekarang gimana hasilnya mbak? :D Berhasil, berhasil, berhasil.. Gitu yak..
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca,... please give your comment here ;)