Berkaitan dengan judul tulisan ini, sejujurnya,
saya punya sebuah penyesalan setelah menikah. Apalagi sekarang usia pernikahan
kami sudah memasuki tahun ke-8. Dengan dua orang anak, a 7 years old daughter and a 3 years old son. Penyesalan nya
seperti apa?. Izinkan saya menguraikan parameternya dulu ya...
- Sebelum menikah, saya punya sahabat
yang siap menjadi tempat menumpahkan segala rasa dengan mengatur janji bertemu
terlebih dahulu (nggak asyik kalau cuma lewat telepon). Setelah menikah, saya
punya teman curhat, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 52 minggu setahun, setahun
sampai kelak maut memisahkan ;).
- Sebelum menikah saya punya sahabat
yang senantiasa mengingatkan kalau saya agak-agak melenceng dari jalan Nya.
Setelah menikah, saya punya alarm hidup yang selalu stand by *no batteries
needed!!* :d, siap siaga “njewer” saya kalau belok dari “jalan yang lurus”.
- Sebelum menikah, saya punya seorang
pahlawan dalam hidup saya. Bapak saya. Setelah menikah, saya punya dua orang
pahlawan. Mereka memang tidak memakai jubah berwarna merah seperti superman.
Mereka juga tidak bertopeng seperti batman. Mereka hanya manusia biasa yang
tidak mempunya kekuatan super. Tapi mereka punya kekuatan cinta -yang untuk
saya, mereka rela melakukan hal yang orang lain belum tentu mau lakukan :k.
- Sebelum menikah saya adalah wanita
mandiri. Setelah menikah, saya adalah makhluk mandiri yang terlindungi :c.
- Sebelum menikah, jiwa ini serasa tidak
utuh walau di tengah banyaknya teman, sahabat, dan keluarga. Setelah menikah,
jiwa ini menjadi tenang. Utuh :$.
- Sebelum menikah saya adalah anggota
tidak tetap the galauers club. Kenapa anggota tidak tetap? Ya iyalah, kan
kadang galau kadang nggak!!. Setelah menikah, saya resmi lepas keanggotaan.
Sekarang jadi dewan pembina aja!! *tingkat kegalauannya dah beda level, galau harga beras, harga cabe sampai harga gas* :).
- Sebelum menikah, harus hati hati bawa
hati!!. Setelah menikah, bergenggaman tangan mendapat hadiah pengguguran dosa :p.
- Sebelum menikah, saya tidak tau
bagaimana bentuk cinta seorang ibu pada anaknya. Setelah menikah dan mempunyai
anak, saya bukan hanya tau bentuk nya tapi juga tau rasanya. Bagaimana indahnya
melahirkan, menyusui, mengenggam tangan mungilnya, sampai di ciumi bertubi-tubi
oleh mereka :L.
- Sebelum menikah, hiburan saya sepulang
kerja adalah kotak bergambar dan bersuara alias TV. Setelah menikah, capek
pulang kerja hilang kalau ngeliat mereka bertiga ;).
![]() |
My little Fam |
- Sebelum menikah, paling males masuk dapur. Setelah menikah, saya semangat sekali masuk dapur. Bukan bengong di dapur ya. Masak!!. Iya, saya jadi bisa masak! :@
-Sebelum menikah, tujuh kali berusaha
mendapatkan pekerjaan impian. Setelah menikah, langsung dapat pekerjaan impian :L .
- Sebelum menikah, mau beli Hp aja
nabung dua kali lebaran. Setelah menikah, dua kali lebaran bisa beli rumah dan
lunas pada lebaran berikutnya. Kenapa kayak bang toyib yak? *patokannya
lebaran* :v.
Nah, itu beberapa parameter yang saya
rasakan bedanya dari sebelum menikah dengan setelah menikah. Eh, harus nya di
syukuri dong ya. Yap, Alhamdulillah... segala puji hanya untuk Alloh. Terimakasih
atas segala karunia Nya... :y Ternyata nyata benar janji Alloh. Menikahlah maka engkau akan kaya. Menikahlah maka kau akan lebih bahagia :c dan lebih tenang :k.
Tapi, saya masih tetap menyesal!! :o.
Menyesal kenapa nggak dari duluuuu saya menikah!!. Kenapa nggak dari dulu saya
berniat menikah? :t. Kenapa nggak dari dulu saya woro-woro telah siap menikah? :t.
Artikel ini hanya kompornisasi buat mereka yang tidak bersegera menikah. Untuk mereka yang tetap memilih jalan yang belum halal dibanding segala kehalalan yang bisa diperoleh melalui pernikahan.
Untuk mereka yang masih menunggu datangnya pelengkap ad-dien, semoga tetap diberi kesabaran dan tetap senantiasa meningkatkan kualitas diri. Ya, karena suami mu kelak adalah cerminan imanmu, cerminan akhlakmu, cerminan ilmumu, cerminan segala macam dirimu... ;)
"Tulisan Ini Diikutsertakan Dalam Giveaway 3rd Anniversary The Sultonation"
-Indah-