Jumat, 11 Desember 2015

Malaikat Di Jalan Tol

Masih jauh kalo jalan kaki :(


Pernah ketemu malaikat? Saya pernah. Malaikat pencabut nyawa? he he bukaaan :o. Jangan dulu donk ya... belum siap. Mungkin agak berlebihan kalau seseorang ini saya sebut malaikat tapiiii di situlah bentuk penghargaan dan cara berterimakasih saya. Di saat yang lain tidak peduli, hanya dia yang peduli. Etapi bukan berarti dia malaikat dan yang lainnya setan ya :D


Jadi begini ceritanya, beberapa tahun yang lalu, di pagi hari dalam perjalanan menuju ke kantor, jemputan yang saya naiki tetiba mogok. Mogok dimana? di tengah-tengah jalan tol. Cakep banget dah :v. Berasa in the middle of no where. Kayak disuguhi buah simalakama, dilema abis. Mau dimakan ibu mati, nggak dimakan bapak yang mati. He he apa sih inih. Dah kebayang belum? :f, terdampar di tengah-tengah jalan tol. Mau jalan balik arah jauh, mau jalan ke arah depan juga jauh. Mau menghentikan bis, rata-rata ambil jalur kanan, nggak ada yang mau berhenti. So, for a while we have no ideas what do we have to do :#.


Akhirnya kami mencoba menghentikan beberapa mobil pribadi, hanya untuk menumpang sampai keluar jalan tol. Ada yang berhenti? No one :o. Whuaaa... lelah. Tiba-tiba, ketika kami dengan sedikit frustasi hanya memandang tanpa mencoba menghentikan mobil yang lewat, satu mobil menepi. Sempat beberapa detik kami-yang frustasi itu-saling memandang. Kami baru bergerak menghampiri mobil tersebut-yang berhenti beberapa meter di depan-setelah ada komando dari seorang bapak. Lah gimana, dari tadi nggak ada yang mau berhenti waktu ada yang berhenti malah bengong. Saking dah hopeless nya kali ya :).


"Masuk pak" ajak bapak sang pengendara dari dalam mobilnya. Bergegas kami segera masuk memenuhi isi mobil. Overload!!."Yang penting kebawa lah" komentar salah satu dari kami. Sang pengendara hanya tersenyum dan mempersilahkan. Setelah pintu ditutup, kami langsung berterimakasih padanya. Agak ribut soalnya semua ngomong terimakasih bersamaan :). Sang bapak hanya mengangguk dan berkata "Sama-sama pak, bu". "Dari tadi nggak ada yang mau berhenti pak" curhat seorang bapak yang duduk di depan, sebelah bapak pengendara. 


Obrolan pun berlanjut, cair dan seru. Mendadak semobil kayak lagi piknik keluarga :c. Suasananya hangat dan akrab, diselingi tawa. Padahal banyak di antara kami yang tidak saling mengenal. Kalau ada musibah memang kadang bisa bersatu tanpa harus mengenal terlebih dahulu ya...


Dari obrolan ringan tersebut, kami akhirnya tau profesi sang bapak. Beliau pemilik usaha di bilangan jakarta pusat. Wow, he's a boss. Pantas saja, beberapa kali telepon genggamnya berbunyi dan terjadi percakapan bisnis. Alhamdulillah, kami menuju arah yang sama tetapi tujuan saya lebih jauh beberapa km dari beliau. Di tengah perjalanan, kami mengumpulkan uang. Niatnya sebagai rasa terimakasih etapi ditolak. Ya iyalah ya, recehan gitu :).


Tak terasa, sebentar lagi kami sampai di tempat tujuan sang bapak. Kamipun berinisiatif meminta sang bapak tuk menepi supaya kami bisa turun dan melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum lain. Tak disangka, sang bapak malah mau mengantarkan kami semua. Satu persatu kami turun di antar sampai tempat tujuan masing-masing bahkan di antar sampai lobi gedung :d. kami sudah berusaha menolak karena jarak yang harus ditempuh cukup jauh dan untuk menuju kembali ke tempat tujuan sang bapak harus mengambil arah putar balik yang juga cukup jauh. Namun sang bapak bersikeras dan tidak mau menepi.


Sampai akhirnya tinggal saya dan seorang ibu. Kantor saya masih 1-3 km lagi. Kamipun bersikeras *lebih keras* untuk tidak di antar :o. Akhirnya sang bapak menyerah dan mau menepi. Kamipun turun dan tidak lupa berterimakasih pada sang bapak. Beliau malah menawarkan menjemput nanti sore, waktu pulang kantor. Mungkin beliau hanya basa-basi, tapi basa-basinya dengan mimik muka serius ples mau ngasih nomor Hp nya supaya mudah dihubungi. Hadeuh pak, cukup pak, cukup :#


Setelah itu, saya dan ibu tadi naik angkutan umum menuju kantor kami yang berdekatan. Di angkutan umum, si ibu masih saja membicarakan keheranannya bertemu dengan orang sebaik bapak tadi. Ples nanya, "Mobilnya tadi apa ya dek :f? nyaman banget sampai nggak kedengeran suara mesin dan nggak terasa getarannya". "Mobil horang kaya bu" jawab saya.


Itulah kisah menginspirasi yang saya alami sendiri. Seseorang yang sukses secara duniawi, masih mau menolong di saat orang lain yang mungkin belum sukses secara duniawi tidak mau menolong. Dari mendengar percakapan di telepon selama di perjalanan pula, saya mengambil hikmah bahwa beliau walau sudah sukses tetapi tetap menghargai orang. Di kala beliau berbicara dengan anak buahnya untuk mengintruksikan suatu pekerjaan, ia berbicara dengan santun. Coba semua bos kaya giiiiitu #eh :)


Nggak salah kan kalau beliau saya sebut malaikat di jalan tol. Lah... daripada jalan berkilo-kilo di jalan tol :v. Ada yang nolong, berasa anugrah banget. Semoga saya bisa mengambil hikmah yang baik dari beliau dan semoga saya juga bisa cepet sukses supaya bisa beli mobil kayak bapak itu :y. Yang alus mpe nggak terasa lagi naik mobil sempit-sempitan. Coz who knows, ada bis mogok di tengah jalan tol yang penumpangnya perlu saya beri tumpangan :d.







With Love :L              
    -Indah-