Senin, 25 Agustus 2014

BOLA-BOLA KORBAMA

Postingan kali ini, saya mau share resep yang mungkin sudah sangat dikenal para ibu. Saya juga sebenarnya sudah lama tau resep ini tapi baru bisa dipraktekin sabtu kemarin :v. Kali ini, saya mau buat bola-bola korbama which is not dedicated to obama but for the kiddos dan pak suami tercinta :k Sebelumnya saya mau namakan makanan ini bola-bola kordoba (bermaksud mengenang salah satu kota di spanyol, ketika islam berjaya) tapi saya bingung suku kata "do" akan mewakili apa ya? :t. Masa saya mau pakai dodol? :). Yo wis lah akhirnya saya memilih korbama. Bola-bola korbama adalah bola-bola kornet, bayam, makaroni. 


Nggak penting banget ya, pake milih nama makanannya dulu :). Bagi saya penting karena itu akan memancing rasa penasaran the kiddos. Kalau pak suami sih, mau dinamain apa kek, mau dibentuk kaya apa kek, dia nggak mau tau. Yang penting enak :). Back to korbama. Ini yang harus disiapkan dan cara membuatnya ya.... ;)


What we need
  • kornet
  • bayam atau sayuran lain (namanya nggak bisa korbama lagi donk :p) 
  • 100 g makaroni, rebus
  • 1/2-1 buah bawang bombay, cincang kasar
  • Susu cair plain
  • Garam
  • Gula pasir
  • Minyak goreng
  • Mentega
*Selain makaroni, yang lain nggak pake takaran-takaran. Menurut feeling saya aja. Jadi, secukupnya aja ya...


How to
  • Tuang minyak/ mentega (saya pakai mentega) secukupnya ke dalam wajan. Setelah panas, masukkan cincangan bawang bombay. Tumis sampai harum
  • Masukkan kornet, tumis sebentar
  • Masukkan makaroni, aduk rata


  • Tuangkan susu secukupnya, aduk rata. Saya pakai 200 ml
  • Setelah susu sudah berkurang, masukkan bayam. Aduk rata
  • Tambahkan gula dan garam, aduk rata. Cicipi dan tambahkan gula atau garam jika perlu sampai rasanya pas sesuai selera
  • Biarkan sebentar sampai susu meresap semua, matikan kompor
  • Sambil menunggu sampai hangat, siapkan telur (kocok lepas) dan tepung panir

Thaya bantuin membentuk bola-bola korbama

  • Setelah sudah agak hangat, ambil sesendok korbama, bentuk bulat *agak susah nih ngebentuknya :# but practice makes perfect indeed!! 
  • Gulingkan di atas tepung panir sampai tertutup rata
  • Celupkan ke telur, lumuri lagi tepung panir
  • Begitu seterusnya sampai campuran korbama habis

Bola-bola korbama tanpa akurasi & presisi.
Akurasi & Presisi, kerjaan sehari-hari di lab dilupakan dulu :)

  • Masukkan ke kulkas setengah jam supaya tepung melekat sempurna.  
  • Goreng sampai coklat keemasan. Tidak saya goreng semua, simpan tuk persediaan besok :)
  • ready to be served

This is it, Bola-bola korbama *FarahQuinsStyle*

Alhamdulillah,... akhirnya selesai juga. Waktu yang dibutuhkan kurang lebih 2 jam. Bola-bola korbama yang dihasilkan sekitar 20 buah. Itu tanpa presisi dan akurasi yang baik ya... Lumayanlah ;). Pak suami cuma geleng-geleng ngeliat saya masak pake dipoto-poto. Berbagi yank, berbagi... (di blog :p)


Kesimpulan tuk bola-bola korbama ini adalah E go to the NAK alias YUMMY!!!. Athaya doyan banget mpe bolak-balik ngambil. Next time, mau saya tambahin keju di dalammya. Jadi si keju akan meleleh gitu waktu digoreng, hmm.... :p


*Malu posting resep gampang begini :#*

                       -Indah- :L 


Jumat, 22 Agustus 2014

Kembar Beda 6 Tahun

Menakjubkan ya, kembar tapi beda 6 tahun? :) jangan khawatir, itu hanya berita hoax semata. Ini tentang saya dan adik bungsu saya. Kata banyaaaak orang, saya kembar sama adik bungsu saya. Menurut kita? Ih nggak sama lah, beda #denial, cantikkan gue *menurut saya* dan pasti dia tidak setuju :)


Kemiripan-yang kata orang amat sangat ini- sebenarnya tidak mengganggu. Berhubung kita memang satu ayah, satu ibu, satu garis keturunan. Tapi, jadi agak capek ati ketika ada beberapa kejadian yang terjadi karena kemiripan ini. Lucu sih, tapi kalau keseringan juga males keles :o. Begini beberapa ceritanya: *back sound seperti di film horor mulai terdengar*


Saya mau berangkat kerja, nyetop angkot di deket rumah. Naik, duduk manis. Nggak berapa lama, gadis di depan saya menegur dengan muka excited "Hai tri, apakabar?" *seisi angkot memperhatikan kami*. Nah, ini ni titik kritis. Kalau saya langsung membantah dengan mengatakan saya bukan tri, gadis itu pasti malu setengah mati sama penumpang yang lain. Tapi kalau saya mengiyakan, masak iya saya ngaku-ngaku jadi adik saya. Gimana saya menanggapi kalau percakapan berlanjut ke kisah mereka dulu. Bisa bisa saya yang malu setengah mati  :#


Daripada saya yang malu, mendingan dia kan? :) Toh memang dia yang salah orang. Saya pasang muka manis ples kasih senyuman "Saya kakaknya". Si gadis "O.. maaf kak, mirip banget." Saya tetap senyum dan memulai percakapan "Teman tri di mana?" dan Bla bla bla sampai kami harus berpisah karena sampai tujuan dengan titipan salam tuk adik saya. Beberapa hari kemudian, saya bertemu dengannya lagi. Berbekal pengalaman, gadis itu bertanya dulu setelah saya beri senyuman "Ini kakaknya tri atau tri?".


Pernah juga lain waktu saya di angkot, saya merasa ada yang memperhatikan saya dari tadi. Bukan GR lho ya, tapi kita kan kadang tau ya kalau ada yang memperhatikan kita terus menerus. Nah, kalau udah kaya gini, saya malah mau nangkap basah tatapannya dengan muka dingin :) begitu saya rasa dia mulai ngeliatin saya lagi segera saya tatap matanya. Si gadis salah tingkah kemudian menegur saya "Anak SMA 2 bukan?." "Ehm, iya, pernah" jawab saya *walau cuma seminggu*. "Anak IPA kan? Tri ya?" tanyanya lagi. "Bukan, saya kakaknya tri," "O maaf mbak, mirip banget". As usual batin saya.


Pernah juga waktu saya ikut lomba di sebuah pendidikan Qur'an terjadi kejadian lucu. Ketika saya memperkenalkan diri, juri setengah nggak percaya kalau nama saya Indah. Lah, saya bingung mau ketawa atau mau marah. Masa saya nggak dipercaya perihal nama saya sendiri. Nama saya sendiri lho ya bukan nama orang. Sang juri bertanya sampai dua kali perihal nama saya sampai akhirnya nekat mengoreksi "Bukannya Tri?". "Bukan bu" dan saya malas memberikan penjelasan. Saya biarkan saja sang juri bingung dengan keadaan belum percaya kalau saya indah.


Belanja bulanan di supermarket, tetiba dari arah kanan ada gadis merangkul saya "Hai, apakabar?" Saya dengan muka senyum tapi bingung nggak berkata apa-apa. "Wiwit" katanya lagi. Saya berusaha keras mengingat takut kalau memang ada teman saya entah SD, SMP, SMA yang bernama wiwit. Kesimpulan singkat: tidak ada, ada juga wiwit tapi laki-laki. "Ah tri, masa nggak inget ah..." Woke, kamu yang salah anak muda... *gaya Adi di tetangga masa gitu*. Diakhiri dengan permintaan maaf dari sang gadis. Grrrr rugi nih gue dah ngubek-ngubek file memori teman lama tuk teman yang nggak pernah ada :)


Pernah saya pulang kerja nebeng jemputan kantor lain. Kebetulan ketemu ibu saya yang juga nebeng jemputan itu. Ada laki-laki yang ketika saya naik senyam-senyum tapi nggak bersuara, negur atau apalah. Saya kan jadi geer :). Dari ibu, saya tau kalau dia teman adik saya yang baru keterima di kantor. Sampai saya duduk, dia tuh ngeliatin saya sampai tengak-tengok terus. Wah, dah mulai mengganggu nih. Tapi saya bingung, masa saya harus klarifikasi tanpa ada pertanyaan atau pernyataan dari dia. Yo wis lah, nasib :v.


Itu baru seputar teman-teman. Ada lagi nih, ternyata seorang bapak penarik becak pun pernah bingung. Jadi ceritanya, adik saya pergi keluar rumah naik angkot, melewati kumpulan penarik becak. Nggak lama, saya pergi juga tapi naik becak. Si bapak penarik becak bertanya "Lho bukannya tadi dah pergi neng, dah balik lagi?". "Itu adek saya pak" jawab saya. "Ah enggak, neng kok tadi". Lah... dah lah, biarin aja si abang dengan pendapatnya sendiri. Nggak hanya sekali lho, beberapa kali si abang berucap "Bukannya tadi dah pergi ya?" Nah, *kebanyakan Nah dari tadi* suatu hari kami pergi berdua dan akhirnya si abang berkesimpulan "Oo... ada dua to?"


Terakhir adalah ketika adek bungsu saya itu melahirkan anak kembar. Ketika saya menjenguknya, ngobrol-ngobrol, ketawa-ketiwi, baru sadar kalau ada salah satu perawat yang memperhatikan dan ketika saya tangkap basah tatapannya, halah. Dia bilang "Pantes, ibunya kembar juga sih ya jadi memang ada keturunan kembar." Saya dan adik sudah malas mengklarifikasi, kami biarkan ibu kami yang menjawab.


Si Bungsu, Saya, dan Si tengah
Nggak mirip banget kan sodara-sodara?
Cuma mirip dikit ;)

Begitulah kisah kami si anak kembar beda 6 tahun. Lumayan buat ketawa-ketiwi. Dan kesimpulan saya adalah, temen adek saya kok ya ada di mana-mana. Dari radius beberapa ratus meter sampai puluhan kilometer dari tempat tinggal kami. Dari supermaket, angkot, di bis jemputan kantor orang, sampai ajang lomba Qur'an. Subhanalloh... Gaul banget lo dek!!! :@


*Kagum dengan banyaknya teman si adek*
                        -Indah- :L

Senin, 18 Agustus 2014

Lets Play

Blogwalking dan silahturahmi di dunia maya hari ini menghasilkan sesuatu yang yahuuud banget :@. Saya nemu blog yang isinya contoh kegiatan untuk anak-anak dan keluarga. Ada permainan untuk anak bayi sampai sekolah dasar, sampai contoh permainan untuk keluarga. Whuaa surga dunia banget buat saya nih blog. Jadi banyak ide berloncatan abis nguplek-nguplek di blog ini :t


Hal pertama yang mau saya contek adalah cardboard roads. Berhubung akhtar dan athaya lagi senang banget bolak-balik dari pintu depan sampai dapur naik scooter, saya jadi ada ide untuk buatin mereka cardboard roads ini. Selama ini mereka main berdua kadang melakukan roleplay juga. Kadang athaya jadi pengendaranya, akhtar jadi tukang parkirnya. Kadang mereka berperan seperti petugas jalan tol. Kadang saya atau pak suami diminta jadi penyewa scooter (seperti di taman kota) yang menerima ongkos penyewaan. Kadang akhtar iseng dorong athaya dan bikin athaya teriak-teriak. Kalau udah begini kejadiannya, pasti berakhir dengan pilihan menyimpan scooter di gudang dan besok saya berikan ke orang lain atau bergantian memainkannya dengan baik.


Pasti mereka senang kalau dibuatin cardboard roads ini. Nggak sabar melihat muka-muka excited mereka tapi kapan ya saya bikinnya? Hiks, hiks #nasibworkingmom. Semoga saya diberi kemudahan untuk segera membuat cardboard roads ini, aamiin... 


Mupeng banget pengen bikin kaya gini ;)


Semoga segera terwujud, aamiin... :y
                       -Indah-


Jumat, 08 Agustus 2014

Jika Anak Bicara Kasar


credit

"Bego lu". Whuaa, teriak saya panik dalam hati. Kok dalam hati? Ya, saya terbiasa nggak memberikan reaksi langsung. Reaksi panik cukup dalam hati aja ;). Itu kalimat yang saya dengar dari mulut akhtar, my almost 3 years old -no longer- baby boy ketika sedikit ada friksi dengan kakaknya, athaya. Jiaah, friksi. Biar agak ilmiah dan terkesan shophisticated  ;)


Saya perhatikan muka akhtar ketika bicara kalimat itu. Muka nya tuh muka iseng ketawa-ketawa :p gitu bukan muka yang marah mengumpat. Saya simpulkan dia tidak mengerti arti kalimat yang sudah diucapkan. Saya pura-pura tidak mendengar. Ealah, akhtar malah mengulanginya berkali-kali sambil lari-lari senang karena di kejar sama kakaknya.


Langsung saya bertindak. Saya tangkap dan pegang akhtar, saya pangku sambil berkata dengan setenang mungkin dengan muka serius. "Anak Ummi yang sholeh, tadi adek ngomong apa?" terdengar back sound kakaknya ngadu perihal kalimat bego lu tadi. "Sebentar ya cantik, Ummi ngomong dulu sama adek." Athaya diam.


"Adek tadi ngomong apa?" tanya saya lagi. Akhtar diam seperti bingung :f kalimat mana yang dimaksud. "Tadi kan ngomong bego lu" kata Thaya, masih dengan suara meninggi karena kesal. Akhtar dengan senyum bilang ke saya "Bego lu". Aduh, senyumnya itu lho #EitsKeepFocus. "Adek, anak Ummi yang baik, sholeh, cerdas, ngomong bego lu itu tidak baik, Adek tidak boleh ulangi lagi ya. Adek denger dari siapa?." "Andri" jawabnya. Hfuhft, benar dugaan saya :t. Anak tetangga saya itu memang cenderung kasar dan eksploratif berlebihan *nggak ada anak nakal kan ya?*. "Iya ummi..." kata akhtar sambil senyum maniiiiis banget dengan suara lembut. *maknyamelted*. Kasih pelukan erat, cium pipi tembemnya. Selesai *for that day*.


Beberapa hari kemudian, sore sepulang kerja, saya terima pengaduan dari athaya. "Ummi, tadi akhtar ngomong bego lagi". Astaghfirulloh,... Saya hampiri akhtar. Saya pangku. "Adek, kata mbak tadi ngomong bego lagi ya?." "Bego lu" katanya dengan muka senyum. Wah, ini dia sudah pada taraf iseng. Dengan nada suara tetap tenang "Adek, ummi nggak suka adek ngomong seperti itu. Itu tidak baik. Adek pernah nggak denger ummi ngomong kayak gitu? Adek tau nggak ......." kalau ditulis semua kepanjangan :). Berakhir dengan janji akhtar tidak mengulangi mengucapkan kata itu dan perjanjian kalau akhtar ngomong kata itu lagi, akhtar harus time out di dapur selama dua menit *Time out selalu jadi jurus jitu penghentian segala hal tidak baik*.


Alhamdulillah, it works!!! Akhtar nggak pernah ngomong kata itu lagi. Akhtar sekarang sering lapor ke saya "Ummi, andri tadi ngomong bego lu". Saya jawab, "Adek bilang ya ke andri. Andri, ngomong seperti itu tidak baik." Begitu terus, hampir tiap hari akhtar laporan ke saya tentang perilakunya andri. Sampai-sampai athaya bilang, "Adek juga ngomong bego melulu." Iya juga ya, secara setiap saat laporan. Anak... anak... :v 


credit
Tetap tenang, ajak bicara.

Beberapa waktu kemudian, saya browsing bagaimana sih bereaksi yang benar pada anak yang bicara kasar :f? Saya baca dari ayahbunda.co.id, ini caranya:
  1. Tetap tenang :k --> Tidak panik, tetap tenang karena bisa saja dia asal ucap tanpa mengerti arti dari apa yang dikatakannya.
  2. Tidak marah --> Tidak marah, membentak, apalagi memberi hukuman fisik seperti menyentil mulutnya :o. Bila anda marah, dia akan cenderung berkata kasar lagi ketika marah pada anda hanya untuk memancing reaksi anda, membuat anda kesal.
  3. Tidak tertawa --> Sekedar tersenyum gelipun :) jangan. Anak akan salah sangka, mengira apa yang diucapkannya tadi tidak salah tapi lucu.
  4. Jelaskan itu tidak baik --> Jelaskan kalau kata yang dia ucapkan tadi tidak baik dan bisa membuat orang tidak suka padanya. Kalau orang lain tidak suka, tidak mau bermain bersama lagi.
  5. Tanyakan darimana dia mendengarnya --> Agar anda tau sumber-sumber yang patut diwaspadai dan bisa memberikan peringatan agar yang jelek itu tidak ditiru.
  6. Kenalkan konsekuensinya --> Jika dua kali diperingatkan tetap berkata kasar anda perlu mendisiplinkannya. Tetap tenang dan tegas. Misalnya: "Karena adek sudah berbicara kasar dua kali maka adek tidak boleh makan es krim seminggu." Jangan lupa beri pujian :k jika anak sudah menepati janji tidak berbicara kasar lagi.
  7. Ajarkan empati --> Sering anak bicara kasar tanpa menyadari itu bisa menyakiti perasaan orang lain. Misal, "Dinda jelek, ompong." Ajak ia membayangkan kalau diejek seperti itu, pasti sedih. Ajarkan empati dan tidak menilai orang dari fisik nya semata.

Tidak membentak apalagi menghukum secara fisik
credit

Aih aih, am I so smart or what :t :$. Dari 7 point di atas, 6 sudah saya lakukan sebelum ngilmu online. Maaf, sombong dikit :). Jadi, tetap tenang ya Bunda dan Panda... Kalau masih mengucapkan kata kasar, peringati. Sudah dua kali berkata kasar, beri hukuman. Hukuman yang membuat jera bukan berarti hukuman fisik dan kejam lho :o. In my opinion, time out is highly recommended punishment.


Sumber ngilmu: ayahbunda.co.id


With Love :L
     -Indah-

Senin, 04 Agustus 2014

SARUNG Tuk Hidup 60 Tahun Lebih

Umur adalah rahasia Alloh yang tak seorang pun mengetahuinya. Kapan, di mana, dan bagaimana kita akan menutup umur, mengakhiri hidup di dunia, berpulang padaNya. No body knows :o. Menurut saya, dengan ketidaktahuan tersebut kita harus lebih bersemangat menjalani hidup di dunia ini. Semangat beribadah, semangat berbuat kebaikan, semangat selalu memberikan yang terbaik untuk orang sekeliling kita sehingga kalaupun kita dipanggil tetiba gegara apapun, *Ejaan Yang Tidak Disempurnakan :)* kita akan meninggalkan kesan baik dan indah. Semoga sayapun begitu, aamiin... :y


Rosululloh diberi "jatah" di dunia ini 63 tahun tidak seperti nabi-nabi sebelumnya yang bisa hidup bahkan hampir 1000 tahun. "Jatah" saya berapa ya? satu harap saya, akhir hidup yang baik, khusnul khotimah. Ketidaktahuan akan umur saya pribadi tidak menyurutkan semangat saya menuju hidup yang panjang. Semua harus saya persiapkan agar ketika menua tidak menjadi beban bagi sekitar. Agar hari tua saya tetap bisa memberi manfaat bagi sekitar. Bisa tetap sehat, bisa tetap berkarya, dan bisa tetap berbagi.


Ada cara yang mau saya bagi berkaitan dengan persiapan menuju umur panjang, 60 tahun lebih. Saya punya SARUNG sebagai bekal menuju hidup 60 tahun lebih. Ya, SARUNG. Tapi bukan yang kotak-kotak buat sholat itu ;). Saya berusaha menyeimbangkan tiga kekuatan diri yaitu jasadiyah, ruhiyah, dan fikriyah. Ini SARUNG saya:

  • SAyangi fisik

Fisik adalah kekuatan utama yang bisa membuat segala nya menjadi lebih mudah. Bukan kesempurnaan atau keterbatasan fisik yang saya tekankan tapi kesehatan. Ya, sehat lahir a.k.a sehat jasadiyah bisa menjadikan segalanya mudah dan nikmat. Ibadah nikmat, beraktifitas gampang, bersosialisasi lancar :d. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk tetap sehat. Mulai dari olahraga teratur, makan makanan sehat dan halal, gaya hidup sehat, serta secara rutin cek kesehatan. Apa yang sudah, sedang dan akan saya lakukan :t ?. Eng ing eng.... :). 


credit


Yang sudah dan sedang saya lakukan adalah olahraga, gaya hidup sehat, dan secara rutin cek kesehatan :@. Olahraga yang saya pilih adalah naik sepeda. Setiap akhir pekan pasti saya bersepeda keliling komplek dengan keluarga kecil saya. Walau kata suami olahraga bersepeda tidak terlalu mengeluarkan keringat tapi saya tetap memilih olahraga itu. kenapa? karena the kiddos nggak mau diajak lari, mau nya cuma naik sepeda :). Tak apalah yang penting saya sudah mendapatkan keuntungan bersepeda seperti: meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menguatkan otot, memadatkan tulang, menyeimbangkan hormon sehingga bisa menurunkan kadar kecemasan dan depresi, menguatkan otot pernapasan dan paru-paru, mengurangi resiko terkena penyakit jantung, menjaga tekanan darah tetap normal, serta mengurangi resiko terkena kanker paru-paru. 


Gaya hidup sehat yang saya lakukan adalah tidur malam tidak larut dan bangun sebelum adzan shubuh berkumandang. Big no to begadang!!. Bangun sebelum shubuh juga baik untuk kesehatan karena udara pagi banyak mengandung O tiga alias ozon. Kandungan ozon ini akan berkurang sampai habis hingga matahari terbit. Ozon dapat mengaktifkan kerja otak dan tulang dan memberikan pengaruh positif pada urat syaraf :@. Hal lain yang rutin saya lakukan adalah mandi sebelum shubuh. Ternyata manfaatnya, Subhanalloh... Air pagi sebelum shubuh juga tinggi kandungan ozon nya sehingga mandi pagi dapat melancarkan peredaran darah, meningkatkan jumlah sel darah putih, menurunkan resiko darah tinggi, meningkatkan kesuburan, menyehatkan jaringan, dan menurunkan kadar depresi karena sifat air yang merelaksasi :c.


Rutin cek kesehatan juga sudah saya lakukan beberapa tahun belakangan ini. Alhamdulillah dapet gratisan dari kantor, general check up. Point makan makanan sehat adalah hal yang akan saya lakukan. Bukan berarti saya tidak mengkonsumsi makanan sehat selama ini tapi saya juga masih mengkonsumsi makanan yang terdeteksi bukan makanan sehat seperti: gorengan. Abizz gemana ya, gorengan itu tuh... ya kamu tau lah :), yang penting halal dan tidak berlebihan kan ya?.

  • RUhiyah dijaga selalu
credit

Ruhiyah amat sangat perlu di rawat. Batin kalau sampai "sakit" bisa berimbas pada fisik. Tidak sakit secara fisik tapi terlihat atau bahkan terasa sakit karena batinnya yang sakit :(. Hal-hal yang sudah saya lakukan untuk menyehatkan ruhiyah saya adalah: berusaha selalu taat dan patuh pada Nya. Saya yakin semua yang dilarang Nya dan semua yang diperintahkan Nya pasti membawa manfaat bagi makhluknya. Selain itu, saya juga berusaha menjalankan ibadah-ibadah sunah. Dari yang pernah saya baca, sesungguhnya ibadah sunahlah yang bisa menjaga kesehatan ruhiyah kita. O iya ada lagi, always thinking positive juga hal yang saya usahakan dengan keras selalu saya jalankan. Selalu cari 1000 alasan baik untuk semua hal. Alhamdulillah, ketenangan sudah saya rasakan :L.


  • NGilmu
credit

Untuk memberikan asupan bagi fikriyah saya, saya harus banyak ngilmu. Alhamdulillah bukan ilmu yang aneh-aneh ya kaya ilmu hitam, santet, dan pelet :o. Ilmu yang dicari kudu yang bermanfaat baik bagi diri saya pribadi maupun orang sekitar saya. Baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat. Dengan cara berguru secara langsung maupun berguru melalui tulisan. Berguru dari orang yang lebih tua, sebaya, bahkan anak kecil. Ya, kita bisa banyak belajar mudah memaafkan, bersikap jujur, dan percaya dari anak kecil bukan? *ilmu jiwa*. Banyak membaca, sebagai salah satu cara ngilmu saya, menurut penelitian juga bisa mencegah pikun di usia senja. Hmm, menarik sangat ya?. That's why I love knowledge so much  ;)



Itulah SARUNG yang sudah, sedang, dan akan saya lakukan menuju hidup 60 tahun lebih. Mencakup kebutuhan asupan bagi 3 unsur hidup manusia. Jasadiyah, ruhiyah, dan fikriyah. Semoga bisa membawa saya menuju hidup 60 tahun lebih. Semoga saya di kehidupan 60 tahun lebih tetap bermanfaat bagi sekitar bukan malah menjadi beban. Semoga saya tetap konsisten menjalankannya, aamiin. Saya ucapkan juga selamat sudah mencapai hidup 60 tahun lebih untuk Pakdhe :~. Semoga tetap sehat, tetap banyak rezeki, dan tetap bagi-bagi hadiah keren lewat GA :d. 


Artikel ini diikutsertakan pada Giveaway seminggu: Road to 64




Sumber bacaan:
  • http://www.merdeka.com/sehat/ketahui-9-manfaat-kesehatan-dari-bersepeda.html
  • http://infoislamdaily.blogspot.com/2013/07/manfaat-bangun-pagi-sebelum-subuh.html
  • http://www.maduracorner.com/khasiat-mandi-sebelum-waktu-subuh-tiba/
  • http://alamiilmiah.com/cara-mempertajam-ingatan-dan-mencegah-pikun/