Sebulan lagi genap enam tahun
kami bersama. Aku minta kado khusus dari my lovely husband. Bukan berlian, bukan logam mulia, bukan seperangkat perhiasan, bukan puisi, bukan cerpen or even kata-kata puja dan puji. Aku cuma
minta mas menuliskan sisi positif dan negatifku #biasa banget ga sih? Tapi yang
menurut kita biasa, buat suamiku tuh luar biasa, secara dia ga pernah nulis.
Nulis dalam artian nulis cerita or apalah. Bahkan kalau liqo pun, ga pernah dia
tulis katanya cukup di pahami #alesan, bilang ja males nulis. :).
Waktu aku
minta dia tuk nulis, jawabnya “Ah maleess. Ga usah ja lah ya”. #sudah kuduga
Aku diem aja #sambil
manyun.
“Ayolah mas, masa dah mo keenam
kalinya aku minta ga dikasih juga sih?”
"Itukan penting buat bahan koreksi diri aku ples aku pengen tahu aku di mata mas itu seperti apa sih?"
"Itukan penting buat bahan koreksi diri aku ples aku pengen tahu aku di mata mas itu seperti apa sih?"
“Ya mas, pleeeeease” :y #senjata
pertama.
“kapan aku bikinnya ya?” kata mas.
“Ya kapan aja, sesempetnya mas”
“Ya mas...” #senjata kedua.
“Ya”
“Bener ya mas...”
“Ya, Insya Alloh”
“Janji ya mas....”.
“Janji itu hutang lho mas kalau hutang harus
dibayar, kalau ga nanti dosa. Lagian kan aku cuma minta itu aja, mas ga perlu keluar uang. Bukan puisi
yang romantis bombastis bikin meringis. Bukan juga cerpen yang bikinnya ga satu
dua hari, apalagi novel yang bla, bla, bla, masih panjang deh omongan gue. Mpe
lupa kalimatnya. Pokoknya seinget aku diakhiri dengan “Ya yank....” #senjata
terakhir ;)
“Insya Alloh”
He3 aku dah ngomong panjang lebar tuk menyakinkan, cuma dijawab dengan satu kalimat pendek. #benar-benar irit omongan ya para lelaki itu.
He3 aku dah ngomong panjang lebar tuk menyakinkan, cuma dijawab dengan satu kalimat pendek. #benar-benar irit omongan ya para lelaki itu.
Kita tunggu sebulan lagi ya, apa hasil nya #penasaran jadinya ;)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca,... please give your comment here ;)