Sudah pernah naik KRL jabodetabek, yang sekarang lebih dikenal dengan nama commuter line? atau sehari-hari memang pengguna nya?.
Saya sebagai pengguna semi setia (terkadang saya berselingkuh dengan bis jemputan) ;) mau membagi sedikit yang saya tau tentang apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang sebaiknya tidak dilakukan di dalam commuter.
It's all based on my experience plus dari omongan orang-orang sekitar yang sempet nyangkut di kuping kuh. O iya, saya pengguna
commuter Tangerang-Jatinegara, transit Duri.
Do's
- Cari info tentang jadwal kereta dari stasiun yang terdekat dari tempat tinggal kita. Sehingga kita bisa datang tepat waktu jadi nggak ketinggalan atau kelamaan nunggu keretanya. Bisa di download dari web PT. KAI atau foto aja jadwal yang dipasang di stasiun, save !!
- Kalau mau dapat tempat duduk, datanglah jauuuuh lebih awal coz kereta sekarang banyak peminatnya. Pengalaman saya: dulu kereta jam 6 dari stasiun tangerang cuma berpenghuni 5-10 orang per gerbong. Sekarang?, penuuuuh :( *kembalillah ke asal muasalmu wahai roker baru :) . Menurut info dari teman yang akhirnya bergeser ke keberangkatan 1/2 6, kereta 1/2 6 pun sudah penuh. Laah apalagi saya yang berangkat 1/2 7, mimpi kali dapet duduk. Eh, tapi pernah sih dapet duduk, nanti saya ceritain
|
dari tibunnews.com |
- Kalau anda ingin cepat keluar dari stasiun, tetapkan hati dan diri di gerbong sesuai pintu keluar stasiun yang dituju. Jadi, kalau pintu keluar stasiun tangerang ada di depan, pilihlah gerbong paling depan. Kenapa? biar nggak terlalu ngantri tuk tap out tiket
|
merdekanews.com |
- Kalau target anda adalah dapat tempat duduk, bukan cepet keluar dari stasiun, pilihlah gerbong yang berlawanan dengan posisi pintu keluar stasiun tujuan orang kebanyakan. Maksudnya?. Begini, sudah dapat dipastikan untuk jurusan Duri- Tangerang, penumpang terbanyaknya adalah stasiun Rawa buaya, Poris, dan Tangerang yang posisi pintu keluar stasiun nya adalah belakang, depan, dan depan (sesuai urutan tadi). Jadi, kalau mau dapat duduk, jangan pilih gerbong 2 terdepan dan 2 terbelakang. Pilihlah gerbong di tengah
- Untuk kaum hawa kalau mau bebas dari desak-desakan dengan kaum adam non muhrim, better for you to choose gerbong khusus wanita kecuali pergi dengan suami ya nggak pa pa di gerbong campur, kan ada suami yang jagain :c
- Untuk wanita hamil, ibu dengan balita, orang lanjut usia, dan disabilitas, kalau tidak dapat duduk, pergilah ke kursi prioritas (letaknya di ujung tiap gerbong), disanalah hak mu berada. Jangan ke bukan kursi prioritas kecuali kursi prioritas sudah penuh oleh ibu hamil, ibu membawa anak, orang disabilitas, dan orang lanjut usia.
- Masih untuk ibu hamil, laporlah ke petugas di kereta kalau tidak ada juga yang bergerak ngasih tempat duduk.
- Behave selama dalam perjalanan, tensi turunin serendah-rendahnya. It's not only about you. Jadi, kalau kesenggol-senggol dikit karena nggak sengaja, ya ampunilah !!! :y
Don'ts
- Datang terlalu mepet sama jadwal keberangkatan coz kita harus ngetap kartu dulu, yang biasanya ngantri apalagi kalau masih pakai tiket harian berjamin, ngantri lagi kalau mau beli
- Nyempil duduk di kursi yang jatahnya dah pas. Kebiasaan jelek emak-emak
and gue yang berprinsip selama kursi masih keliatan walaupun seuprit: "Misi, bisa geser nggak?". Kursi kereta kuotanya 7 orang jadi kalau dah 7 ya sudahlah, jgn nyempil-nyempil tuk jadi yang kedelapan walaupun cuma duduk di ujung. Apalagi di kursi prioritas, cuma 3-4 orang. Alhamdulillah, saya sudah tobat tuk masalah nyempil nyempil :)
- Jangan pilih gerbong wanita kalau mau ketenangan dan kedamaian selama perjalanan. Kenapa? Gerbong khusus wanita berisiiiik. Yang dah kenal ngobrol, yang tadinya nggak kenalpun jadi kenalan trus ngobrol :) ples penumpang yang dagang makanan buat sarapan, sibuk ngasih pesenan orang-orang ke segala arah, oper-operan gitu deh di tengah kepadatan penumpang
- Nge-take in kursi buat temen. Banyak orang kayak begini di gerbong khusus wanita. Duuuh, ini mah nggak banget dah :o. Pernah beberapa kali saya mau duduk, dia bilang "Ada orangnya" sambil nunjuk ke seseorang yang lagi berdiri sambil ngobrol. Saya, yang orangnya lugu, polos, dan baik hati ini dengan nerimonya pergi karena memang saya pikir memang ada orangnya lha wong ada tasnya di situ. eh, ternyata itu tas si mbak tadi, temennya baru dateng sesaat sebelum kereta berangkat. *enak amat hidupnya, Hu hu hu,.. meratap deh gue !!
pengen gue jambak tuh orang
- Berdiri nyender ke orang. Saya tau bagaimana rasanya berdiri berdesakan di tengah gerbong (jadi nggak ada pegangan tangan) dengan space hanya tuk dua kaki tanpa bisa geser-geser. Tapi ya mbok ada usaha dikit tuk nahan diri, nggak cuma oleng kanan- oleng kiri ngikutin arus, pake nyender ke orang lagi :v
- Mengharapkan orang memberikan tempat duduk nya di waktu sore hari. Kenapa? karena semua orang capek dan pengen duduk tuk istirahat. Tapi, saya punya trik biar dapet duduk. Ini trik dari sesama roker ;) sebut saja ibu A (usia 50an). Ibu A pernah bilang ke saya, "Ndah, ke gerbong campur aja, pasti di kasih duduk sama cowok yang duduk". Ehm, masa sih? atau itu berlaku hanya untuk ibu A saja (based on her age ) tapi, saya coba juga akhirnya. Suatu sore, agak cuaapek sedikit, saya ke gerbong campur waktu transit di Duri (karena gerbong wanita sudah banyak yang berdiri dan keajaiban banget kalo ada yang ngasih duduk). Gerbong yang saya naiki sudah banyak yang berdiri juga. Saya berdiri di depan laki-laki yang berumur sekitar 30an. Ajaib!!! belum sempurna kaki ini menapak, dia dah bilang "Duduk mbak" wuuah, ksatria
baja hitam sekali ni orang *lebay. Langsung saya ambil tawarannya, "Terimakasih" ples kasih duit goceng senyum. Waktu berangkat juga pernah, tapi waktu itu saya nggak bermaksud minta dikasih tempat duduk tapi, gimana ya, masa tawaran menggiurkan di tolak. Ternyata masih banyak lelaki ksatria di luar sana, halah!!. Untuk soal berdiri di kereta, teman saya yang lelaki pernah bilang "Nuntut kesetaraan gender tapi giliran berdiri di kereta aja, ogah. Dimana setara nya?" :) *nggak usah didengerin
- Untuk ibu hamil jangan ngebangunin orang yang tidur di kursi prioritas. "Pak, pak, saya hamil" sambil colek si bapak yang lagi tidur. Si bapak kaget "Siapa kamu?, saya nggak kenal. Kok saya yang suruh bertanggung jawab" :r just kidding!! Itu cuma khayalan saya waktu ngeliat ibu hamil minta tempat duduk di kursi prioritas
- Kalau kereta sudah penuh, jangan maksa masuk. "Satu aja, saya aja, masuk dong.. :y tengah masih kosong tuh" sambil dorong-dorong yang di pintu. Laah, semua orang nanti bilang gitu. kasihan yang di depan pintu harus menentukan siapa yang bisa ikut. Satu di antara sepuluh orang, trus mekanisme pemilihannya seperti apa? suit dua-dua? atau gambreng? wuuih kelamaan dah. Keburu pintu ketutup :). Tapi saya pernah lihat ada mbak-mbak galak kalau berdiri di pintu, kereta sudah penuh dan nggak memungkinkan lagi tuk geser. Si mbak dengan galaknya bilang ke yang mau naik "Nggak, nggak bisa, pintu ini dah nggak bisa lagi, cari pintu lain" sambil teriak *asli, saya nggak pake boong.
|
metronews.com |
- Bawa the kiddos jalan-jalan di saat jam sibuk atau jam pergi dan pulang kantor. Biasanya waktu libur semesteran banyak nih anak-anak di ajak jalan-jalan ma orangtuanya naik kereta. Please, bapak dan ibu, jangan berangkat atau pulang sama dengan jam orang kerja karena saya rasa orang yang bawa anak-anak seharusnya lebih fleksibel waktunya dibanding orang kantoran yang memang sudah terjadwal. Supaya kami, bisa beristirahat dan menikmati tempat duduk kami. Nggak tega juga kan ngeliat anak-anak berdiri. Pengecualian untuk orangtua yang memang selalu membawa anaknya bekerja ya...
- Kalau bawa anak lebih dari satu dan dapat duduk, mbok ya jangan anak-anak dijejer duduk sendiri-sendiri dan si ibu duduk juga dengan manisnya. Lebih baik, ibu duduk sambil mangku satu anak, anak yang lain dioptimalkan space duduknya (mepet-mepet gitu) jadi kita kan masih bisa saling berbagi tempat duduk.
- Untuk yang dagang di kereta ("Lho kan dah nggak boleh dagang?". "Sekarang dah nggak ada pedagang tapi penumpangnya yang dagang!!.") tolong, barang dagangannya yang segede gaban jangan ditaruh seenaknya. Remember the rule please
:y
Itulah beberapa hal yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan selama ber-commuterline. Kalau ada hal baru dari pengalaman saya tambahin ya... O iya,
It's all often happened in women section. Tapi, bukan maksud saya menjelek-jelekkan kaum saya sendiri. Tapi gimana ya? that's the fact :#
Yang paling saya harapkan adalah PT. KAI -yang menurut saya sudah berhasil menarik banyak pelanggan baru yang beralih dari bis dan mobil pribadi- dapat meningkatkan kualitas pelayanan nya. Perbanyaklah armada kereta, ketepatan jadwal kereta diperhatikan dan perbanyak frekuensi perjalanan jadi kenyamanan penumpang tetap terwujud disamping kecepatan yang sudah dinikmati. Jadi, pemandangan seperti ini tidak akan ditemui lagi,
|
news.detik.com |
Akan berganti menjadi seperti ini,
|
kabartop.com
|
Amin, Ya Robbal 'Alamin...
*Menanti tranportasi umum yang nyaman
8 komentar:
nyimak maak,
sy pengguna setia (eh kadang selingkuh jg sm langsam) commuter line serpong - tn.abang.
naik di sudimara - turun palmerah, FYI itu dua stasion paling ruame setelah serpong dan tn.abang. jadi buat saya, jihad deh naik commel ini, hiks...
salam roker mak... (rombongan kereta)
saya pas di jakarta beberapa kali menggunakan....waduh mak...wong ndeso.... sempit banget...bis di jambi ga ada comuter line....
woogghh saya roker tangerang - duri turun di pesing mak. Padahal naik yang jam setengah sembilan, tetep aja masih rebutan duduk wekekek. Apalagi waktu pintu di stasiun tangerang di pindah, duh makin merana wekekek. Tapi tetap jadi andalan, soalnya murce dan cepet ^^
tapi paling engga, ngga kaya kereta bogor yang ampun banget penuhnya hehehe
hahahahaha salam roker dari robek.....paling bete udah dibilang penuh udah gak bisa nafas tetap aja ibu2 ngedorong trus ibu2 yg ngedorong maksa masuk pake komen..."kalo gak mau penuh naik taxi aja mbak"...tobaaaatttttt....ampun deh....(kebetulan ini pengalaman pribadi, masalahnya aku punya asma dan waktu itu dadaku kesodok tas salah seorang penumpang dan sy sukses menangis)
wah, seru & penting nih tips'nya Mak...trutama "cara mendapatkan tempat duduk"... hehe. trakhir naek komuter bulan lalu dan langsung tobat... gak nahan berdiri terus, secara pulang pergi naek commuterline, disambung transjekate yang kudu nunggu lama, eh pas di dalam bus masih kudu berdiri pulak...*gubrax*
Ini cerita pengalaman saya beberapa tahun yll, stlh lama gak berkomuter ria...maen2 ke marih ya Mak... Makasih
http://coretangina.blogspot.com/2011/05/kemaren-sore-jelang-magrib-saya-diajak.html
Saya laki-laki meski jarang naik CL, tapi kalau naik dapet duduk, saya cuma mau kasih ke penumpang prioritas, kalau penumpang wanita yang tidak hamil, gendong bayi dan belum nenek2 saya gak akan mau kasih, soalnya kalau lewat rel (krn rumah saya dekat rel), selalu ngeliat space berdiri di gerbong khusus wanita mubazir. Cuma kasih tau aja biar cewek2 manja jangan ngomel kalau laki-laki gak kasih duduk hehehe.
Makasih komentarnya anonim... Saya bukan bermaksud mengambil hak lelaki untuk duduk. Kalau di kasih ya syukur, kalau nggak ya nggak papa. Saya juga sering berdiri di depan sederetan lelaki muda yang tidur, no problemo at all. Toh saya bukan orang dengan hak prioritas. Btw, makasih ya dah mampir and koment. lain kali jangan pakai nama anonim donk... ;)
Untuk mba ophi, enchi, santi, sinta, teh aisy,.. maaf sebenarnya saya sudah balas komen mak-mak semua dari Hp tapi entah kenapa kok ternyata nggak muncul. Salam roker, makasih dah mampir and komen... ;)
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca,... please give your comment here ;)