Rabu, 06 September 2017

3Q Tuk Siap Menikah




Pernikahan adalah pembelajaran seumur hidup. Setuju? Saya sih iya pake banget. Di pernikahan atau kehidupan berumah tangga perlu ilmu ekonomi, komunikasi, tata boga, tata busana, kedokteran, sampai ilmu mengatasi genteng bocor. Lengkap semua diperlukan dalam pernikahan walau bukan tingkat advance. Kalau nggak ada proses pembelajaran, bubar jalan dah itu bahtera rumah tangga. Naudzubillahi min dzaalik.


Saya menikah tidak melalui proses pacaran bahkan belum pernah mengenal calon suami. Kami taaruf dan 3 bulan kemudian menikah. 3 bulan bisa mengenal lebih dalam? Tidak :). 3 bulan disibukkan persiapan menikah, boro-boro ayang-ayangan :). Full sibuk keliling vendor. Alhamdulillah wa syukurillah, banyak kemudahan yang diberikan Alloh. 


Keyakinan, itu satu kata yang membuat kami mantap menikah. Setelah sholat istikhoroh, hati ini mantap dan ringan saja menghadapi semuanya. Tidak sedikit keluarga besar yang keheranan. Nggak keliatan pacaran, tau-tau ngabarin mau lamaran. Sampai kakak tertua ibu saya jadi detektif dadakan, menyelidiki keluarga suami. Khawatir calon suami cuma mau nipu saya. Saya nggak kepikiran sampe situ sih, tapi Alhamdulillah terimakasih banyak atas perhatian dan penyelidikannya ya Pakde!! :*


Singkat cerita, kami menikah bulan April 2007. Yup, it's our 10th year now. Ada banyak tawa juga tangisan. Kalo nggak kuat-kuat dan karena KEYAKINAN tadi mah, udah jalan sendiri-sendiri kali :(.
Sebenernya, selain keyakinan, apa lagi sih yang perlu disiapkan menjelang pernikahan?. Kalau mba Faradila Danasworo Putri nulis ini kalau saya, punya 3Q for you:
  1. Spiritual Quotient
  2. Emotional Quotient
  3. Intelligence Quotient
He he... not exactly 3Q ya... 3-sesuatu-Q tepatnya :)


Spritual Quotient
Menurut literatur, spiritual quotient (SQ) adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai postif. Hadeuh kok jadi ribet ya??. Kalau sepemahaman saya sih, kecerdasan jiwa itu ya kecerdasan spiritual *ha ha cuma bolak-balik ajah. Ok, let's get more serious.


Kecerdasan spiritual itu bisa terwujud jika asupan secara spiritualnya cukup dan bergizi. Analoginya kaya makanan dan minuman aja, jiwa itu bisa lapar dan haus juga. Butuh apa jiwa ini? Butuh mengenal, dekat, dan bergantung pada penciptanya, Allah Illahi Robbi. Dari sudah mengenal, dekat, dan bergantung inilah akan muncul keyakinan yang saya sebutkan diawal.


Ya, bekal pertama saya menikah adalah keyakinan. Bukan keyakinan saya pribadi dapat menjadi istri, ibu yang sholihah dan berhasil. Bukan keyakinan calon suami dapat menjadi imam, suami, dan bapak yang sholih dan baik. Saya berkeyakinan, Allah akan menjaga kami, menolong kami, serta memberi kemudahan bagi kami untuk menjalankan perannya masing-masing sesuai syariat. Jika semua sudah menjalankan dengan baik perannya masing-masing maka tujuan menikah akan tercapai, insya Alloh.


Nah, untuk yang mau menikah, penting banget untuk cerdas spiritual. Trust me, you'll need something big rather than a shoulder to cry on!!. Ya, kamu butuh Yang Maha Besar untuk menghadapi segala ujian yang pasti datang setelah menikah. Dari remeh temeh handuk nggak dijemur abis dipakai sampai *naudzubillahi min dzalik* ujian besar rumah tangga (silahkan dibayangkan sendiri). Semenjak menikah saya sadar, nggak semua bisa kita curhatin ke sahabat apalagi ke orangtua. Saya lebih memilih curhat langsung ke Pemilik Hidup, Pengenggam Hati kami. Dilema sih tepatnya. Mo curhat tuh berasa buka aib sendiri ples khawatir bukan solusi yang didapat, malah provokasi. Maklum lah, sahabat atau orangtua kan ada kecenderungan memihak kita to?


Cara untuk cerdas spiritual gimana donk?. Perbanyak ibadah sunah jawabannya. Puasa, sholat malam, sholat hajat, sholat rawatib, sholat dhuha, sholat istikhoroh, dan jangan lupa tilawahnya. Alhamdulillah sebelum menikah saya yakin dan sampai sekarangpun masih yakin Alloh selalu akan memberi pertolongan. Bukan berarti saya luar biasa dalam hal ibadah ya... Saya merasa aman karena saya yakin ada Alloh, selalu ke Alloh, dan Alloh lagi Alloh lagi. Gitu aja.


Emotional Quotient
Definisinya adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Sudah jelas kan ya?. EQ ini kepake kebangetan deh kalo dah berumahtangga. Sabar, tekan ego, menahan amarah, banyak memaklumi, memahami, intinya sih banyak kompromi.


Ngadepin suami dan anak-anak kalau nggak bisa ngendaliin emosi ya bisa berantem terus. Di awal-awal pernikahan sih saya nggak mau ngalah. Adu argumen sering banget. Tapi kalau dah menang, nggak bahagia juga kok. Tidak akan menjadi rumahku surgaku lagi. Capek itu mah. Nah pinter-pinter deh biar cerdas EQ. Always dzikrullah will help you a lot.

Selain itu, Sekarang saya dah tau kuncinya. Saya lebih sering mengalah walau saya yakin saya benar jika terjebak dalam argumen. mengalah untuk menang lho ya!! Ha ha ha ini jangan sampai bocor ke suami. Yes, you need strategy and a cup of hot tea. Iyain aja duluuu kalo besok dah in a good mood, ajak bicara baik-baik sambil dikilik-kilik manja. Kalau nggak berhasil juga, ya udah sih takdir!!. Gitu aja. Based on this hadits:

"Saya menjamin rumah di surga bawah, bagi orang yang meninggalkan perdebatan sekalipun ia benar. Dan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan berdusta, sekalipun untuk bercanda; serta rumah di surga atas bagi orang yang bagus akhlaknya"

Pelukan erat juga bisa mengobati segalanya. kalau saya capek fisik pastikan capek jiwa juga ya... Saya marah, sedih atau lagi pms pasti saya sering minta peluk. Either suami or anak-anak. pelukan eraaat beberapa detik akan melapangkan hati.


Intelligence Quotient
IQ adalah kecerdasan manusia dalam kemampuan untuk menalar, merencanakan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar, pemahaman gagasan, berpikir, dan kemampuan berbahasa. Kumplit kan ya... all the things you need to build a family. Pernikahan akan menghasilkan keturunan dan tanggungjawab orangtuanyalah untuk menjadikan anak-anaknya bahagia di dunia dan akhirat. Nggak main-main kan??.

Seorang ibu harus pandai karena ibu adalah madrasah pertama untuk anak-anaknya sedangkan ayah yang menjadi kepala sekolahnya. Kudu cerdas juga kaaan??. Jadi, carilah calon istri yang cerdas karena hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan itu diturunkan dari gen ibu sedangkan karakter diturunkan dari gen ayah. Cari calon suami yang akhlaknya baik ya... Untuk perempuan, jadilah cerdas dan senantiasa mau belajar. Ya, mau belajar aja sih intinya. Percuma pinter tapi kalau nggak update.


IQ dibutuhin banget tuk mengatur keuangan karena kalo nggak salah denger dari infotainment, kebanyakan artis cerai karena faktor ekonomi :). Bener nggak siih??. Memang uang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang bro!! Mungkin itu tagline nya :). Kemampuan berbahasa juga ditunjang dari si IQ ini. Nggak sedikit salah paham antar pasanagn maupun dengan anak karena komunikasi yang tidak baik.


Memasak juga sesuatu yang harus dipelajari. Alhamdulillah kalau sudah ahli dan menyukai bidang masak-memasak. Saya? ke dapur aja jarang-jarang waktu gadis. Setelah menikah, semangat tuk bisa memasak muncul. Beli buku resep menu masakan sebulan adalah my first action. Sekarang sih nggak perlu beli buku-buku resep lagi. Bukan karena dah jago juga siiih... lebih ke googling ajah. Ha ha ha. Kenapa saya mau memasak? Karena ngeliat sumi nambah makan tuh sesuatu banget and dapet acungan jempol dari anak-anak itu priceless.


That's 3-something-Q tuk siap menikah. Bukan berarti kalian ngublek-ngublek kelamaan cari calon yang IQ tinggi, SQ, dan EQ oke juga siiih. Apalgi merutuki diri jika 3Q nya belum memenuhi kualifikasi. Nggak ada manusia yang sempurna. Yang terpenting adalah, kemauan untuk meningkatkan kapasitas diri melalui parameter 3Q tadi dengan senantiasa belajar, belajar, dan belajar. jangan lupa selalu memohon pada Sang Pencipta tuk diberi kemudahan dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas diri.


Siap tuk selalu jadi manusia unggul?? Selalu mau belajar dan buruan nikaaah!! karena kalian akan dipaksa tuk belajar :). Saya doakan semoga disegerakan ya....


Tulisan untuk #collablogging kumpulan emak blogger


With Love
   -Indah-

Senin, 21 Agustus 2017

Jogja, Jogjaaaa...

Alhamdulillah... jalan-jalan dengan krucils selalu menyenangkan dan nggak merepotkan. Kemungkinan karena mereka sudah bukan balita lagi and doktrin emak nya berhasil :D. Sebelum berangkat memang saya sering sounding ke mereka. "Nak, kita mau bersenang-senang ya... Nggak rewel, nggak berantem, and harus selalu minta izin kalau mau ngapa-ngapain ya... karena tempat yang mau kita datangi bukan daerah tempat tinggal kita. Mungkin ada aturan yang berbeda".

(Baca: Mendadak Jogjess)


Nemu kesukaan @ Malioboro mall

Setelah hari pertama diisi jalan-jalan ke malioboro and alun-alun kidul, hari kedua kami awali dengan sarapan di angkringan. Enaaak, murah, bersih, and hommy banget. Nyaman karena angkringan nya nggak di pinggir jalan, tapi ada di dalam gang, dekat hotel. Awalnya saya pesimis, nasi 2000 perak nggak bisa mengenyangkan perut saya. "Ya udah, nambah aja sampe kenyang" kata pak suami. He he... ternyata satu porsi udah kenyang. Cukup ternyata. Berkah!!. Porsinya kurang lebih kaya 3/4 nasi uduk di deket rumah yang harganya goceng. Selesai sarapan, kami pergi mencari tiket bis. Ealaaah harganya masih tinggi donk!! karena masih tuslah. Dah dua minggu abis lebaran masih tuslah?? Yup karena libur lebaran ini dempet ma libur anak sekolah jadilah harganya masih tinggi. Yo wis, daripada nggak pulang, kami beli 4 tiket bis @180 ribu.


@ Malioboro

Hari kedua ini kami cari tiket bis ke terminal Giwangan, naik trans Jogja. Naik dari halte malioboro. Armadanya belum sebanyak trans Jakarta jadi, agak lama nunggunya. Mungkin hampir 20 menit kami menunggu. Alhamdulillah dapat duduk... karena nggak banyak juga kayanya warga Jogja yang naik trans Jogja. Nggak umpel-umpelan kaya di transjakarta :). Trans Jogja ini nggak punya jalur sendiri kaya di Jakarta. Tapi, saya perhatikan, trans Jogja ini tuh sakti deh. He eh. Kalau ada yang ngalangin dikit, di klakson trus mobilnya pasti ngasih jalan. And you know what, pak supirnya bawanya ngebuuut. Kebayang dong bus 3/4 ngebut. 


Ati-ati milih rute ya... jangan kaya saya. Niatnya sekalian mo keliling Jogja, eh beneran keliling tak bertepi lho... Jauh banget nggak nyampe-nyampe. Mpe si adek sempet bobo di bis. Sampe di Malioboro, pas makan siang. Bahagia itu, nemu nasi padang!! He he walau bukan orang minang tapi pak suami cuka cekali ma nasi padang. Saya kasih tau ya... ada yang jual nasi padang murah di malioboro, deket masjid. Masa nasi ma ayam cuma 13 ribu. Ayamnya enak, krucils mpe lahap banget. Pak suami pasti pesennya telur balado, kesukaannya. Cuma 10 ribu aja. Saya berhubung pemakan dan penyuka segala, pilih yang murah aja... ikutan pake telur balado :)


Istirahat siang is a must. A litlle nap will make your day goes smoothly ha ha ha biar nggak rewel. Sore, kami cari oleh-oleh... Mau cari bakpia pastinya. Thaya dah request bakpia kurnia sari. Baiklah... Tapi perlu juga beli bakpia lain yang nggak biasa... saya mau bakpia Pia. Ngiler ma bakpia tunanya. We're so lucky, Alhamdulillah... setelah googling, ternyata kios bakpia Pia ada di deket hotel. Dekeeeeet banget, sumpah. Jadi, perkiraan cari-cari sambil jalan-jalan batal :). Tapi nggak dapet bakpia Pia tunanya coz harus pesen sehari sebelumnya. Baiklah... pelajaran besar ini!!


Sampe malam jadwalnya adalah cari oleh-oleh. Ya kaos, ya makanan, ya aksesoris. Makan malem, kami kompakan ngebakso aja... baksonya banyak, enak, cuma 10 ribu. Helah.. senangnya warga Jogja ya.. apa-apa murah. Balik ke hotel, get prepared for tomorrow. Ya, besok kami mau ke keraton.


@ Keraton

Hari terakhir di Jogja, kami isi dengan ke Keraton dan benteng Vrederburg. Nggak sempet ke pasar Beringharjo tuk cari-cari piyama murah :( karena jam 1 kami sudah harus check out ples bis ke Tangerang berangkat jam 1/2 2 dari terminal Giwangan. Krucils agak takut waktu ke keraton. Yaa, aura mistis nya kan emang terasa ya... ada patung-patung pula di salah satu ruangan. 


Paling seru waktu kami ke benteng Vrederburg. Antusis sekali krucils saya ceritain tentang zaman perjuangan. Visualisasi lewat diorama nya pun bagus jadi menyenangkan sekali ini pelajaran sejarah. Nggak bisa lama-lama di Vrederburg karena kami harus berkemas. "Kita harus ke sini 8 kali ya Mi..." kata Akhtar. "He he kenapa 8 kali gitu?".


@ Benteng Vrederburg 

Ini daftar pengeluaran saya selama 3 hari 2 malam di Jogja:

          Keterangan Quantity    Satuan     Jumlah
Hari Pertama
Go Car (Rumah-Agen bis)       1 27000 27000
Tiket bis (Tng-Jogja)       4 140000 560000
Hari Kedua
Brunch        3 10000 30000
      1 12000 12000
Go Car (Giwangan-Hotel)       1 24000 24000
Makan malam        1 15000 15000
      1 15000 15000
      2 10000 20000
Foto2 di Alun-alun kidul       1 10000 10000
Bentor (Alun2-Hotel)       1 30000 30000
Hari Ketiga
Sarapan tuk 4 orang       1 17000 17000
Trans Jogja       8 3500 28000
Makan siang       2 15000 30000
      1 10000 10000
makan malam       3 10000 30000
Tiket bis (Jogja-Tng)       4 180000 720000
Hari keempat
Sarapan tuk 4 orang       1 19000 19000
Tiket masuk kraton       4 5000 20000
      1 2000 2000
Tiket masuk vrederburg       2 3000 6000
      2 2000 4000
Makan siang       2 15000 30000
      1 10000 10000
Penginapan 2 malam       2 200000 400000
Hari kelima
Go Car (Terminal-Rumah)       1 25000 25000
Total 2094000


Tuuuh, liburan berempat ke Jogja 3 hari 2 malam, 2 juta lebih dikit diluar oleh-oleh ya... Yeay!!! Sesuatu!!. Misi liburan nyaman dengan low budget tercapai. Next,  mari kita nabung lagi... Krucils minta ke Australia sama hutan Amazon coba :(. Gegara abis ngeyutub kangguru dan baca buku tentang negara-negara di Amerika selatan. Di amini saja dulu.... nggak ada yang nggak mungkin kan ya Nak...


With Love
   -Indah-