What do you complain recently? About your children? your husband? your job? the food? the train? the bus? your car? banyak ya yang bisa kita jadikan buat bahan mengeluh kita hari ini!!. Ga cucok dikit ma kita, complain!!! Ga pas dikit, complain!!! kaya nya kalo nggak mengeluh tuh gemanaaa gitu. Kayanya setingannya dah di bikin always complaining, check!!!. Boleh nggak sih sebenarnya mengeluh dalam islam?. *berpikirdanmulaigoogling
EETGS alias eh eh tau ga sih, menurut ustadz Budi Ashari, Lc, kata keluhan disebutkan dalam alquran hanya dua kali :
- Dalam surat Yusuf ayat 86
- Dalam surat Almujadilah ayat 1
- Tidak mengeluh. Seberat apapun beban yang ada, serumit apapun masalah yang ada, kita diharapkan tidak mengeluh karena itulah Alloh menegur orang yang suka mengeluh dalam surat Al ma'arij ayat 19-21: "Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir"
- Jangan mengeluh kecuali hanya kepada Alloh. Boleh saja kita mengeluh tentang permasalahan yang sedang kita hadapi tapi, berkeluh kesahlah pada orang yang kita percaya, amanah, dan bisa menyelesaikan masalah. Yang paling oke, ya berkeluh kesahlah pada Alloh karena manusia tidak ada yang sempurna but nggak ada ada salahnya berbagi dengan orang yang kita percaya dan amanah 'coz kalau dah ngeluarin unek-unek tuh, sepertinya masalah kita sudah berkurang 50% nya dan jadi tidak terlalu rumit lagi.
Diantara tanda sabar adalah menahan lisan dari mengeluh. Tidak mengeluh kelihatannya mudah dilakukan tapi pada kenyataannya akan sulit dijalani. Tanya kenapa? karena tanpa disadari kita sudah terbiasa untuk mengeluh bahkan untuk hal-hal kecil. Bahkan mungkin ada seseorang yang sepanjang hari hanya mengeluh. Pernah menemui orang seperti itu? Dengernya juga capek ya? *nah, sekarang saya mengeluh tentang orang yang mengeluh :).
Yang paling sering dikeluhkan tanpa disadari adalah tentang makanan. Kurang garem lah, kurang mateng lah, kurang enaklah, dan kurang-kurang lainnya. Astagfirulloh, padahal Rosululloh tidak pernah mencela makanan. Rosululloh tidak pernah mencela makanan walaupun hanya sekali. Apabila Beliau menghendaki suatu makanan maka beliau akan memakannya dan apabila Beliau tidak menyukainya maka Beliau akan meninggalkannya (HR. Bukhori-Muslim).
Saat hujan atau panas, kita mengeluh padahal semua itu datangnya dari Alloh. Saat sakit kita mengeluh, padahal ada pengguguran dosa di saat kita sakit. Bukan berarti kita minta sakit lho, tapi bagaimana kita sebaiknya bersikap dalam menghadapi sakit itu. Masih banyak lagi yang bisa kita jadikan bahan untuk mengeluh, stok nya nggak akan abis-abis. Mengeluh itu mudah tapi menyusahkan karena mengeluh hanya mengeluarkan kata-kata negatif. Jadi, aura negatif ada di si pengeluh maupun di sekitarnya. Nggak enak kan?.
Kalau mau mengeluh, mengeluhlah dengan "cantik". Kaya temen saya nih, dia pernah ngeluh sama saya begini:
[Temen]: "Ih, males deh di rumah"
[Saya]: "Kenapa?"
[Temen]: "Aku tuh ya, nggak boleh ngapa-ngapin ma suamiku. Mau nyuci piring, nggak boleh. Mau nyapu, nggak boleh. Pokoknya aku tuh nggak boleh ngapa-ngapain"
[Saya]: #no comment, maunya ngegetok pala nya :)
[Temen]: "Aku tuh juga nggak boleh bawa motor sendiri, suamiku takut aku kenapa-napa di jalan. Padahal juga cuma di dalam komplek doang. Tetep nggak boleh"
[Saya]: "Ya udah, enak. Ke mana-mana di anterin"
[Temen]: "Aku tuh boleh nya bawa mobil aja kalau mau kemana-mana"
[Saya]: *Nggak nyambung bray... #dalem ati
:r itu sih bukan mengeluh "cantik" itu sombooooong. Tuh, terbukti kan? dia yang nggak ngapa-ngapain di rumah dan kemana-mana naik mobil aja masih ngeluh. #gemanague :) . Baiklah, kita hentikan pembahasan mengeluh dengan "cantik" karena, itu tidak ada !!!.
Lalu, bagaimana cara menghentikan kebiasaan mengeluh?. Pertama, sadari dulu kalau memang diri ini gemar mengeluh. Kedua, sabar. Hadapi semua dengan sabar, sabar, dan sabar. Untuk bisa bersabar butuh proses, semua butuh proses, maka berproseslah. Kita harus mencari 1000 alasan untuk tidak mengeluh. Seperti kalau kita mau mengeluh tentang anak, coba renungkan bahwa di luar sana ada pasangan yang menanti buah hati hingga bertahun-tahun lamanya. Mau mengeluh tentang makanan? banyak lho, orang di luar sana yang tidak bisa makan. Mau mengeluh tentang suami? banyak lho orang di luar sana yang masih menanti jodoh. Mau mengeluh tentang pekerjaan? banyak lho orang diluar sana yang sedang mencari pekerjaan, dan coba lihat ini :
atau ini,
atau yang beresiko seperti ini,
Yang paling sering dikeluhkan tanpa disadari adalah tentang makanan. Kurang garem lah, kurang mateng lah, kurang enaklah, dan kurang-kurang lainnya. Astagfirulloh, padahal Rosululloh tidak pernah mencela makanan. Rosululloh tidak pernah mencela makanan walaupun hanya sekali. Apabila Beliau menghendaki suatu makanan maka beliau akan memakannya dan apabila Beliau tidak menyukainya maka Beliau akan meninggalkannya (HR. Bukhori-Muslim).
Saat hujan atau panas, kita mengeluh padahal semua itu datangnya dari Alloh. Saat sakit kita mengeluh, padahal ada pengguguran dosa di saat kita sakit. Bukan berarti kita minta sakit lho, tapi bagaimana kita sebaiknya bersikap dalam menghadapi sakit itu. Masih banyak lagi yang bisa kita jadikan bahan untuk mengeluh, stok nya nggak akan abis-abis. Mengeluh itu mudah tapi menyusahkan karena mengeluh hanya mengeluarkan kata-kata negatif. Jadi, aura negatif ada di si pengeluh maupun di sekitarnya. Nggak enak kan?.
Kalau mau mengeluh, mengeluhlah dengan "cantik". Kaya temen saya nih, dia pernah ngeluh sama saya begini:
[Temen]: "Ih, males deh di rumah"
[Saya]: "Kenapa?"
[Temen]: "Aku tuh ya, nggak boleh ngapa-ngapin ma suamiku. Mau nyuci piring, nggak boleh. Mau nyapu, nggak boleh. Pokoknya aku tuh nggak boleh ngapa-ngapain"
[Saya]: #no comment, maunya ngegetok pala nya :)
[Temen]: "Aku tuh juga nggak boleh bawa motor sendiri, suamiku takut aku kenapa-napa di jalan. Padahal juga cuma di dalam komplek doang. Tetep nggak boleh"
[Saya]: "Ya udah, enak. Ke mana-mana di anterin"
[Temen]: "Aku tuh boleh nya bawa mobil aja kalau mau kemana-mana"
[Saya]: *Nggak nyambung bray... #dalem ati
:r itu sih bukan mengeluh "cantik" itu sombooooong. Tuh, terbukti kan? dia yang nggak ngapa-ngapain di rumah dan kemana-mana naik mobil aja masih ngeluh. #gemanague :) . Baiklah, kita hentikan pembahasan mengeluh dengan "cantik" karena, itu tidak ada !!!.
Lalu, bagaimana cara menghentikan kebiasaan mengeluh?. Pertama, sadari dulu kalau memang diri ini gemar mengeluh. Kedua, sabar. Hadapi semua dengan sabar, sabar, dan sabar. Untuk bisa bersabar butuh proses, semua butuh proses, maka berproseslah. Kita harus mencari 1000 alasan untuk tidak mengeluh. Seperti kalau kita mau mengeluh tentang anak, coba renungkan bahwa di luar sana ada pasangan yang menanti buah hati hingga bertahun-tahun lamanya. Mau mengeluh tentang makanan? banyak lho, orang di luar sana yang tidak bisa makan. Mau mengeluh tentang suami? banyak lho orang di luar sana yang masih menanti jodoh. Mau mengeluh tentang pekerjaan? banyak lho orang diluar sana yang sedang mencari pekerjaan, dan coba lihat ini :
atau ini,
atau yang beresiko seperti ini,
dan ini,
Kita tidak harus seperti itu kan?. Alhamdulillah,... ternyata masih banyak kenikmatan yang kita dapat dibandingkan hal-hal kecil yang biasa kita keluhkan. So, from now on, stop complaining and start being gratefull.
Postingan ini lebih ditujukan untuk
diri saya pribadi yang (kadang) tanpa disadari
Always complaining ;)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca,... please give your comment here ;)