Pengen di masa tua seperti pasangan di atas? Akur, harmonis, aura cinta di mana-mana :c . Atau mau seperti ini?
Tapi nggak mau bingung seumur hidup pernikahan menghadapi pasangan seperti ini kan?
[Wanita] :
*Diem aja muka agak bete, nonton TV. Ga cerita apa-apa, just watching the TV
[Pria] :
“Kenapa? Kok diem aja dari tadi?”
[Wanita] : “Ga
papa” *sambil nonton TV, muka masih bete
[Pria] :
“...” *lanjut nonton TV
Setelah beberapa
saat....
[Pria] :
“Kamu marah?”
[Wanita] : “Nggak”
[Pria] :
“...” *lanjut lagi nonton TV nya
[Wanita] : Yaaa,
dia nonton TV. Ga ngerasa pa yak? *dalem ati
Sering nggak kaya gitu sama pasangan kita? lucu ya :) . Ada lagi yang
kaya gini:
Wanita dan
Pria melewati banyak penjaja makanan.
[Wanita] :
“Kayanya enak tuh mpek-mpek nya, rame lagi, sampe ngantri gitu”
[Pria] :
*tetep anteng jalan setelah melihat kedai mpek-mpek yang dimaksud
[Wanita] : *langsung bete
Atau begini:
[Wanita]
: “Masak apa ya hari ini?” diam sejenak, seolah berpikir ;) “Ehm, ..., ...
,..., aja ya” menyebutkan beberapa makanan yang ia suka
[Pria] :
“Bosen ah, ..., ..., ..., aja” menyebutkan menu yang ia mau
[Wanita] :
“Iih, kenapa sih? Kan dah lama ga masak itu”
[Pria] :
“Aku ga doyan...”
[Wanita] : “Oo,
jadi masakanku nggak enak?”
[Pria] :
“...” *Tidak menyanggah
[Wanita] : “Ya
udah, terserah kamu aja” *tone meninggi
[Pria] : *kembali melanjutkan aktifitas
Dari ketiga
contoh di atas, sebenarnya inti permasalahan nya adalah cara komunikasi yang
berbeda antara pria dan wanita. Pria berkomunikasi secara direct sedangkan wanita berkomunikasi secara indirect. Di contoh pertama, si pria menyadari ada sesuatu yang
ganjil dari si wanita, mungkin yang biasanya cerewet mendadak “bisu” maka si
pria bertanya “ada apa?” nah, si wanita yang bertype indirect menjawab “Ga pa pa”. Setelah mendengar jawaban itu maka si
pria menyimpulkan kalau memang tidak ada apa-apa. Padahal,.... Ga pa pa nya
wanita itu pasti ada apa-apa. Ya nggak? trus untuk jawaban “Nggak” pada pertanyaan “Kamu marah” pun bukan berarti nggak
yang sebenarnya. Jadi, nggak atau tidak nya wanita itu belum berarti tidak
yang sebenarnya :f - #1st lesson.
Contoh kedua,
si wanita (seperti biasa) berkomunikasi secara indirect. Kalimat “Kayanya enak tuh mpek-mpek nya, rame lagi, sampe
ngantri gitu” itu berarti si wanita ingin membeli mpek-mpek tapi ga
pengen-pengen amat tapiiii dia berharap si pria akan berkata “Kita beli yuuuk”
jadi ketika si pria teteeuup jalan, si wanita agak bete. Aneh? That’s a venus, guys!!! :x #2nd
lesson.
Di contoh
ketiga kalimat “Aku ga doyan ...” sehalus apapun cara penyampaiannya, it sounds like “Aku ga suka masakan
kamu” buat si wanita. Padahal ga doyan bukan berarti ga enak kan?. Si pria yang
logikanya lebih besar menganggap si wanita tau hal tersebut. Jadi, si priapun
tidak menyanggah kalimat “Oo, jadi masakanku nggak enak?”. Terakhir, kata terserah
yang dipakai si wanita benar-benar “mematikan”. Kata terserah yang
dilontarkan wanita bukan berarti si wanita benar-benar menurut pada pilihan si
pria tapi menurut dengan banyak ketidakrelaan di belakangnya. Kenapa si wanita
nggak bilang aja kalau dia tetep nggak setuju ma pilihan si pria? Kan wanita indirect . Kata terserah baik yang
dilontarkan dengan nada rendah atau meninggi sama-sama tidak berarti
benar-benar terserah #3rd lesson.
Jadi, kedua makhluk
ini memang tidak bisa disamakan dan tidak bisa pula salah satunya mengklaim
lebih baik dari yang lainnya. Itulah mengapa disebut man from mars and woman from venus. Why? Karena memang wanita berbeda dengan pria. Seperti yang dah
dibahas di atas. Pria bersifat direct
dan wanita bersifat indirect dalam
berkomunikasi.
Inilah yang biasa dilakukan makhluk mars:
1.
Lebih suka pembicaraan yang langsung pada pokok
persoalan. Tidak suka pembicaraan yang zig-zag. Tau kenapa? Karena ternyata
pria lebih banyak menggunakan otak kiri dan memiliki ruang otak yang sifatnya mono-track sehingga mereka hanya bisa
memberikan konsentrasi penuh untuk satu hal saja dalam satu waktu. Tapi
kelebihannya logika dan kemampuan matematis nya lebih baik dibanding wanita. Jangan
heran kalau sering menemukan para pria kalau lagi diajak ngobrol sering bertanya
“ jadi?...” “jadi?...” seolah ingin segera mengetahui akhir obrolan. Sedangkan wanita dengan indirect
nya, sering lebih banyak prolog nya daripada inti pembicaraannya. Intinya bisa nun
di ujuuuuuung sana. Ya nggak? Ngakuu ;). Makanya
kalau ada orang yang bertanya “Jam berapa sekarang?” ke pria, akan segera
mendapat jawabannya sedangkan kalau bertanya ke wanita, setelah memberikan
jawabannya si wanita akan bercerita kalau kemarin dia melihat jam tangan yang bagus
di sebuah mall :p. Wanita dengan penggunaan otak
yang berimbang dan mempunyai ruang otak yang multi-track bisa mendengar dan berbicara secara bersamaan. Jangan
heran melihat wanita bisa menceritakan segala hal yang sebenarnya tidak ada
hubungannya. Mereka tidak perlu kesimpulan karena semua pembicaraan itu bisa di
simpan di ruang otak yang banyak itu. Ajib yaaaah!!! :@
2.
Man likes
things and woman likes people. Pria lebih suka pembicaraan tentang suatu
hal seperti olahraga, motor, mobil, pokok e tentang HAL. Woman? They like talking about people. Wanita ngomongin cowok, pernikahan, urusan diet, urusan
pribadi, pokok e yang berhubungan dengan orang. Baik diri sendiri, orang yang
dikenal maupun tidak dikenal. Jarang kan ngeliat para pria ngerumpiin
orang? Kalo wanita? Ga usah dijawab aaah *berhubung sayaa wanita ;). Bukan
berarti pria tidak pernah berbicara tentang orang lho. Bisa saja, tapi bisa
dipastikan itu pasti masih berhubungan dengan Things.
3.
Pria menyukai ngobrol di keramaian. Toh, mereka
nggak pernah membicarakan hal yang bersifat rahasia dan pribadi dengan
sesamanya sedangkan wanita, lebih memilih tempat sepi
untuk berbicara karena yang dibicarakan biasanya hal yang pribadi dan rahasia.
FYI, wanita berkomunikasi untuk 2 hal. Yang pertama, untuk menggali informasi
yang kedua untuk menjalin kedekatan hubungan. Ah, nggak juga tuh, banyak wanita
ngobrol di mall, di tempat rame. Trust
me, they talk about common things, not private and confidential ;). Kalaupun pria ingin membicarakan hal yang pribadi dan
rahasia, mereka tidak akan berbisik-bisik. Mereka akan berbicara dengan
frekuensi standar seolah-olah dinding tidak bertelinga. Jiaaah...
4.
Pria jarang bertanya apalagi untuk hal-hal yang
dia sudah tau jawabannya sedangkan wanita, pfuuh..
mereka sering bertanya untuk hal-hal yang dia pun sudah tau akan dijawab apa. Seperti
“Gimana, aku cantik nggak?” atau “kamu sayang nggak sih sama aku?” atau juga “Kamu
kangen nggak sama aku?”. Kasihan para pria sebenarnya :v , agak dilema kalau
menghadapi pertanyaan seperti di atas. Kalau mereka menjawab sesuai harapan si
wanita, si wanita punya pertanyaan selanjutnya “Yang
bener?” atau “Serius?” atau juga “Ah, kamu bohong...” sedangkan kalau pria menjawab kontra
dengan harapan si wanita, si wanita juga akan komentar “Ih,
kamu jahat” *sambil marah lagi. Do
U know Why? Because man is answering the question not the person. Jadi jujur
sejujurnya nggak mikirin perasaan si wanita. Tidak
seperti wanita yang menjawab dengan penuh pertimbangan dan menjaga perasaan.
So,
bagaimana? Sudah ada bayangan baru tentang cara berkomunikasi yang bisa
mengakomodasi semua keinginan kita maupun lawan bicara kita. Mudah-mudahan
nggak ada lagi pikiran “Wanita itu rumit” atau “Pria itu mbingungin”. Yang
paling penting, mudah-mudahan sayapun bisa memaklumi keperbedaan itu. Apabila
suami istri bisa memahami gaya dan keunikan komunikasi satu sama lain, insya
Alloh, akan tercipta keluarga yang harmonis, sakinah, mawaddah, wa rohmah,
Amiiin... jadi, mari kita singkirkan si Miss
-yang keberadaannya melebihi Miss
Universe or even Miss World-
yaitu miskomunikasi :)
Last
thing to remember. For the woman: You tell a man something, it goes in one ear
and comes out of the other. And for the man: You tell a woman something, it
goes in both ears and comes out of the mouth.
Agak capek baca postingan
di atas?
Meliuk-liuk?, zig-zag
ga karuan?
Harap maklum ya...
Kan saiiaa wanita ;)
Sumber bacaan:
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca,... please give your comment here ;)