Kejadian ini terjadi kurang lebih 20 tahun yang lalu jadi, maafkeun ya :y kalo nggak ada bukti berupa photo. Nggak berlaku ya "No Picture = Hoax". Selain karena sudah lama sekali kebetulan juga nggak ada yang pengen mendokumentasikan hal yang malu-maluin kaya gini. Tapi tetep... it's unforgetable euy!!! :d.
Ini bis yang membawa kami pulkam Sumber: bismania.com |
20 tahun yang lalu, waktu saya masih berseragam biru putih, saya dan keluarga besar dari pihak ibu (kurleb 40 orang) pulang kampung ke Madiun, Jawa Timur. Kami pergi menyewa bis pariwisata. Sudah kebayang rempong nya kan :v? Banyak orang pergi bareng ke mana-mana naik bis gede. Walhasil, warung-warung soto, dawet, pecel pinggir jalan suka kaget ples seneng (karena dagangannya bakal ludes) kalo bis kami parkir di depan warung mereka. Yang mereka takutkan cuma jumlah mangkuk, piring, dan gelasnya kurang :).
Saya dan sepupu-sepupu saya yang abegeh ini, agak kurang sreg kalau mau jalan-jalan. Tanya kenapa? karena kami harus jalan-jalan bareng ma para Maks dan para Bapaks, nunggu siap semua aja lama. Dah gitu, pasti tujuan nya ya sesuai selera mereka. Belanja sepatu dan dompet kulit di Magetan lah, ke malioboro Jogja lah, makan sate kelinci di telaga Sarangan lah. Pokoknya ke tempat yang dari tahun ke tahun ya itu lagi- itu lagi. Hari itu, para orangtua berencana belanja sepatu dan sandal ke Magetan. Kami bosaaaann!!! :o jadi kami (12 orang) sepakat tuk jalan-jalan sendiri dengan meminta izin dulu pastinya. Kami takut nyasar trus nggak dicariin :). Alhamdulillah orangtua kami dengan mudah memberi izin *curiga nggak sih? :f* #suudzon
Sebenernya kami juga nggak tau mau kemana. Pokoknya ntar juga tau mo kemana *pikir kami*. Permasalahan baru muncul, naik apa kami :f? lah bis nya pasti ngikut yang mbayar toh a.k.a our parents?. Terlontarlah ide dari sepupu kami yang tinggal di Madiun. "Kita naik trukku aja yuk." "Hah? apa? naik truk? kenapa nggak naik mobil pakde aja? truk apa?." kami cewek-cewek spontan nolak :o sedangkan sepupu saya yang cowok-cowok kebalikannya. Mereka pikir ini ide yang bagus banget. "Jarang-jarang kita naik truk. Mumpung nggak ada yang kenal" kata mereka. "Ya udah kalau nggak mau ikut" vonis sadis mereka.
Lah... kami cewek-cewek abegeh yang kodratnya ngecengin cowok ganteng ini agak panik juga. Pasalnya, bis yang membawa para Maks dan Bapaks sudah berangkat dari tadi. Tak ada pilihan lain, kami harus ikut mereka naik truk :(. Tapi gimana kalo ntar ketemu cowok-cowok cakep? teteup... :). Ada perjanjian aneh but i think it's fair enough "Nggak ada yang boleh duduk di samping supir. Kita malu bareng-bareng". Jadi, cowok-cowok itu malu juga kan sebenernya? Hadeuh... :#
Bener-bener truk kan? warnanyapun sama dengan yang kami naiki waktu itu :) Sumber: Mitsubishibalikpapan.wordpress.com |
Tujuan pertama kami adalah monumen PKI di Dungus. Promosi sepupu saya yang orang Madiun, di sana bagus ada air terjun dan air kalinya bersih. Baiklah, let's go!!. Sepanjang perjalanan Alhamdulillahnya sepi, nggak banyak orang-orang nongkrong kayak di Tangerang. Aman terkendali, belum malu-malu amat :). Sesampainya di sana, mulai banyak warung-warung makanan yang banyak pembelinya (untungnya bukan anak-anak muda). Mereka ngeliatin dengan muka heran :f "kok ya kasihan amat sih, jalan-jalan panas-panas begini naik truk" batin mereka *kali lho ya*. Nah, kami mulai agak malu nih :#
Monumen PKI. Sumber: afrikenz.blogspot.com |
madiunkab.go.id |
Ternyata beningnya air kali di Dungus cukuplah menjadi pelipur malu, lara, gundah gulana kami. Seger airnya. Kami tidak berenang, cuma main air ples naik-naik batu kali. Maaf ya agak norak main di kali. Maklum, di Tangerang nggak ada air kali kayak begini.
Puas main air kami bermusyawarah lagi tuk tujuan berikutnya. Keputusan akhir, kami mau latihan band. 7 orang sepupu saya yang cowok memang punya band yang tak kunjung rekaman walau dah punya banyak lagu. Hadeuh, keputusan yang menguji nyali :#. Kebayang kan di studio bakal ada siapa :t? cowok-cowok kan? anak band? Ugh, ni sepupu saya mang dah kelewat pede apa mau menjatuhkan citra kami para cewek ya? :v.
Truk berhenti tepat di depan studio band padahal kami, cewek-cewek dah teteriakan bilang berhenti sebelum studio yang di depannya ada anak-anak band pada nongkrong. Malukah kami? pastinya... tapi nggak boleh keliatan donk. Turun dengan pede :d dan ketawa-ketiwi sok-sok bercanda satu sama lain. Masuk, daftar, bayar, nyanyi-nyanyi, selesai.
Hari sudah sore, kami pun bermusyawarah lagi for the next stop. "Kita ke Sri Ratu aja nyook." usul salah seorang sepupu saya yang cowok. For your information, pada waktu itu, Sri Ratu adalah mall paling top di madiun. Baiklah, malu-malu sekalian dah. Nge-mall naik truk *hanya di madiun* :). Alhamdulillahnya Alloh mengabulkan doa kami, para cewek-cewek :y untuk segera terbebas dari siksaan batin. Sang supir truk bilang kalau dia nggak bisa nungguin, mau langsung pulang. Jadi, kami di drop aja di depan mall.
Selesai nge-mall, bingunglah kami mau naik apa :f. Mau naik becak, mahal bayar tuk 6 becak. Mau naik angkot, kalau malam dah nggak ada angkot dan kalau siang pun adanya seabad sekali :). Akhirnya, kami jalan kaki. Keputusan yang aneh ya :t? padahal kalau mau naik becak or taksi pun pasti dibayarin ma orangtua kami nanti di rumah Mbah *baru sadar sekarang* :)
Di tengah perjalanan, kami kelaparan dan kehausan. lewat sebuah depot (kedai makanan) masing-masing lihat dompet dan kantong. Kesimpulannya kalau makan, duitnya nggak cukup. Akhirnya kami nekat masuk dan pesen minuman aja *cukuplah kalau cuma pesen minuman* ;).
Masuk depot dah bikin rusuh, rame nggak karuan. maklum, kedai kecil kemasukkan 12 orang jadi berasa makin sempit. Ngeliat menu aja rame komen-komenan. Ada beberapa nama minuman yang membuat kita tertarik memesannya. Saya lupa nama-namanya. Yang saya ingat, minuman pesanan saya, es padang pasir. Penasaran kan kaya apa :t?.
Nggak lama, minuman yang kita pesan datang. Secara tampilan, be-i-a-es-a-a-je-a alias biasa aja. Es padang pasir itu ternyata es buah yang di atasnya ditambah serutan es yang telah dicampur dengan susu kental manis coklat. Whua... kami over expectation nih. Tapi lumayan, bisa ngilangin haus dan buahnya sedikit ngeganjel perut.
Jalan pelan-pelan sambil bercanda memang bikin perjalanan nggak begitu jauh. Ujug-ujug alias suddenly kami dah sampe rumah Mbah dengan keadaan bertambah lapar dan kaki pegel :(. Kami dah siap-siap mau di sambut sama para orangtua. Kami pikir mereka pasti khawatir, mereka pasti dah siapin makanan buat kami.
Ealah, ternyata sampai di rumah Mbah, orangtua kami biasa aja, boro-boro khawatir. Mereka lagi ngobrol ketawa-ketiwi :O di teras dan cuma bilang "Eh, dah pulang" that's it. Nggak ada tuh pertanyaan lanjutan yang kami nanti-nanti "Dah makan belum?" nggak, nggak ada sama sekali :o . Waktu kami celingukan :f ke meja makan baru mereka sadar anak-anak tercintanya ini belum makan trus komen "Lho.. belum pada makan? yaa... tadi banyak nasi pecel tapi dah di kasih ke rumah pak Min" (pak Min, orang yang ngerawat rumah Mbah).
Hiks... hiks... :( kami semua akhirnya terkapar di atas karpet dan memohon minta dibeliin nasi pecel Mbak Har (nasi pecel terkenal di madiun, depan SMA 1). That's the end of my unforgetable journey :p.
Seru kan? Seru banget!!! Sesekali kita ngebolang sendiri, asyik juga tapi nggak mau ngulangin hal bodoh seperti itu lagi. Memang paling aman nurut ma orang tua aja deh, mau dibawa ke tempat yang dah puluhan kali ke sana pun nggak pa-pa lah. Lah wong dijamin segala kebutuhan sandang pangan papan selama perjalanan :d. Ya nggak?
Ini dia mall Sri Ratu Sumber: panoramio.com |
Hari sudah sore, kami pun bermusyawarah lagi for the next stop. "Kita ke Sri Ratu aja nyook." usul salah seorang sepupu saya yang cowok. For your information, pada waktu itu, Sri Ratu adalah mall paling top di madiun. Baiklah, malu-malu sekalian dah. Nge-mall naik truk *hanya di madiun* :). Alhamdulillahnya Alloh mengabulkan doa kami, para cewek-cewek :y untuk segera terbebas dari siksaan batin. Sang supir truk bilang kalau dia nggak bisa nungguin, mau langsung pulang. Jadi, kami di drop aja di depan mall.
Selesai nge-mall, bingunglah kami mau naik apa :f. Mau naik becak, mahal bayar tuk 6 becak. Mau naik angkot, kalau malam dah nggak ada angkot dan kalau siang pun adanya seabad sekali :). Akhirnya, kami jalan kaki. Keputusan yang aneh ya :t? padahal kalau mau naik becak or taksi pun pasti dibayarin ma orangtua kami nanti di rumah Mbah *baru sadar sekarang* :)
Di tengah perjalanan, kami kelaparan dan kehausan. lewat sebuah depot (kedai makanan) masing-masing lihat dompet dan kantong. Kesimpulannya kalau makan, duitnya nggak cukup. Akhirnya kami nekat masuk dan pesen minuman aja *cukuplah kalau cuma pesen minuman* ;).
Masuk depot dah bikin rusuh, rame nggak karuan. maklum, kedai kecil kemasukkan 12 orang jadi berasa makin sempit. Ngeliat menu aja rame komen-komenan. Ada beberapa nama minuman yang membuat kita tertarik memesannya. Saya lupa nama-namanya. Yang saya ingat, minuman pesanan saya, es padang pasir. Penasaran kan kaya apa :t?.
Nggak lama, minuman yang kita pesan datang. Secara tampilan, be-i-a-es-a-a-je-a alias biasa aja. Es padang pasir itu ternyata es buah yang di atasnya ditambah serutan es yang telah dicampur dengan susu kental manis coklat. Whua... kami over expectation nih. Tapi lumayan, bisa ngilangin haus dan buahnya sedikit ngeganjel perut.
Jalan pelan-pelan sambil bercanda memang bikin perjalanan nggak begitu jauh. Ujug-ujug alias suddenly kami dah sampe rumah Mbah dengan keadaan bertambah lapar dan kaki pegel :(. Kami dah siap-siap mau di sambut sama para orangtua. Kami pikir mereka pasti khawatir, mereka pasti dah siapin makanan buat kami.
Ealah, ternyata sampai di rumah Mbah, orangtua kami biasa aja, boro-boro khawatir. Mereka lagi ngobrol ketawa-ketiwi :O di teras dan cuma bilang "Eh, dah pulang" that's it. Nggak ada tuh pertanyaan lanjutan yang kami nanti-nanti "Dah makan belum?" nggak, nggak ada sama sekali :o . Waktu kami celingukan :f ke meja makan baru mereka sadar anak-anak tercintanya ini belum makan trus komen "Lho.. belum pada makan? yaa... tadi banyak nasi pecel tapi dah di kasih ke rumah pak Min" (pak Min, orang yang ngerawat rumah Mbah).
Hiks... hiks... :( kami semua akhirnya terkapar di atas karpet dan memohon minta dibeliin nasi pecel Mbak Har (nasi pecel terkenal di madiun, depan SMA 1). That's the end of my unforgetable journey :p.
Seru kan? Seru banget!!! Sesekali kita ngebolang sendiri, asyik juga tapi nggak mau ngulangin hal bodoh seperti itu lagi. Memang paling aman nurut ma orang tua aja deh, mau dibawa ke tempat yang dah puluhan kali ke sana pun nggak pa-pa lah. Lah wong dijamin segala kebutuhan sandang pangan papan selama perjalanan :d. Ya nggak?
8 komentar:
menurut saya smpai skrg sih mbak sri ratu itu mall satu2nya di madiun :D salam kenal mbak :)
O... belum nambah to mall nya? :)
Thanks for stopping by mbak wulan...
Salam kenal juga ;)
wkwkwk..asyiknya jalan2 naik truk mak. aku jadi inget jaman kecil dulu kemana2 naik ambulance karena bapakku dokter, kalau kita lewat orang pada dag dig dug siapa yg sakit/meninggal hehehe ;)
makasih ya mak .. sudah terdaftar sebagai peserta :)
makasih mbak muna... semoga saya beruntung *sambil merapal jampi-jampi* :)
Aiiihh Sri Ratu sudah bubar sekarang mba hihihii... pusatnya yg di Semarang juga sudah 'terancam' nih hidupnya. Kebetulan dulu aku pernah kerja yang di Madiun itu. Koq gak ketemu ya hehehee..
Oya, sekedar ngasih masukan aja, tolong dibedakan ya antara 'kita' dengan 'kami'. Kalau 'kita' itu berarti mengikutkan si pembaca ke dalam kejadian yg diceritakan itu. Padahal di dalam cerita ini konteksnya kan bukan pembaca yg mengalami kejadian bersama si penulis, jadi mungkin lebih tepat menggunakan kata 'kami'. Eeee malah jadi pelajaran bahasa nih, maaf ya hehehee...
Terima kasih sudah meramaikan GA Unforgettable Journey. Good luck :)
Terimakasih mbak uniek,.. Betul juga ya, kenapa masalah kita dan kami aja saya missed ya :t ? #selfkeplak :v . Langsung saya perbaiki ya mbak... matur suwun :$
Es padang pasir harusnya ada pasirnya juga ya mbak * hahaha kabuuur
What a good idea mbak fenny. Yakin eksotis banget kalau ada pasir nya tapi nggak yakin ada yang beli :) oh, pasti mbak fenny suka yg ada pasir nya ya? #kabboor :)
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca,... please give your comment here ;)